Hanya berselang satu hari, status PPKM Jabodetabek turun dari level 2 ke level 1. Ada apa dibalik keputusan pemerintah yang berubah hanya selang 1 hari ini?
"Dalam satu minggu terakhir kami melihat terjadi tren pelandaian (flattening) yang mengindikasikan wilayah aglomerasi telah melewati puncak," kata Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah, Kementerian Dalam Negeri, Safrizal, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/7/2022).
Safrizal menyebut pembaharuan level PPKM merujuk data kasus COVID-19 Jabodetabek sepekan terakhir. Ada indikasi puncak kasus Omicron akibat BA.4 dan BA.5 sudah terlewati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertimbangan tersebut juga didasari oleh pemantauan kasus COVID-19 rawat inap dan kematian yang tetap rendah, sehingga revisi Jabodetabek kembali ke level 1 dimungkinkan.
"Dengan perkembangan tersebut, kami memperkirakan wilayah aglomerasi jabodetabek dapat kembali ke level 1 dalam 1 atau 2 minggu ke depan," lanjut dia.
Tanggapan pakar
Mengomentari hal tersebut, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan perubahan kilat PPKM Jabodetabek bisa mengurangi kepercayaan publik terhadap pemerintah. Ia menyinggung konsistensi dan ketegasan, terlebih aturan PPKM sangat terkait dengan kebijakan publik.
"Bahwa ada perbedaan, ada perubahan dalam waktu singkat, memungkinkan, tapi harus dikomunikasikan sebelumnya," ujarnya pada detikcom.
(kna/vyp)











































