Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal usai ditembak dan mengalami henti jantung karenanya. Nara Medical University tempat ia dirawat menyebut excessive bleeding atau perdarahan parah sebagai pemicu kematiannya.
Dikutip dari CNN, dokter tidak sanggup menghentikan perdarahannya. Selain itu, dokter menyebut peluru yang menembus dadanya cukup dalam sehingga mencapai jantung.
Dalam konferensi pers, dokter menyebut Shinzo Abe meninggal pukul 5.03 waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesaat setelah menjadi sasaran penembakan, Shinzo Abe menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sempat mengabarkan, Abe dalam kondisi kritis.
Sebelum akhirnya meninggal, Shinzo Abe disebut mengalami henti jantung atau cardiorespiratory arrest. Ia juga mengalami luka di leher sisi kanan, serta tulang selangka sebelah kiri.
Kabar Shinzo Abe meninggal pertama kali disiarkan oleh NHK Jepang, mengutip sumber dari Partai Demokratik Liberal. Menyusul, media Jepang Nikkei juga mengabarkan hal yang sama mengutip sumber yang dekat dengan Abe.
Shinzo Abe menjadi sasaran penembakan saat berpidato di Kota Nara, dekat Kyoto. Menyusul peristiwa tragis tersebut, ia lalu mendapat perawatan intensif di The Nara Medical U Hospital.
(up/naf)











































