Salah satu faktor penyebab kenaikan baru ini lantaran adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Selain itu, menurut Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Bayu Satria Wiratama kenaikan kasus terjadi karena mobilitas masyarakat cukup tinggi namun penggunaan masker kian menurun.
"Selain itu juga ditunjang dengan adanya beberapa masyarakat yang menganggap enteng gejala COVID-19 dan terkait juga dengan angka vaksinasi yang cenderung melambat bahkan untuk dosis lengkap," ucap dr Bayu, dikutip dari situs resmi UGM, Kamis (14/7/2022).
BACA JUGA
Guna menekan kasus COVID-19 dan mencegah kemunculan varian baru, dr Bayu mengingatkan pentingnya peningkatan angka vaksinasi dosis lengkap dan booster. Selain itu, ia menilai kebijakan pemerintah untuk kembali memberlakukan pengetatan pemakaian masker merupakan langkah yang tepat.
"Karena mencegah infeksi tidak bisa dengan vaksin saja tapi harus dengan 3M terutama masker," ujarnya.
"Vaksin lebih ke menurunkan risiko keparahan sehingga harapannya kalaupun lalai dengan masker dan terinfeksi COVID-19, maka tidak sampai parah."
BACA JUGA
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(any/kna)