Pandemi COVID-19 masih belum berakhir. Namun, gejala yang berkembang pada orang yang terinfeksi semakin beragam.
Umumnya, gejala COVID-19 yang sering muncul seperti demam, batuk, hilang kemampuan penciuman dan perasa, serta sesak napas. Tetapi, berdasarkan penelitian Zoe COVID gejala yang paling umum saat ini adalah sakit tenggorokan.
Gejala paling umum berikutnya adalah sakit kepala dan hidung tersumbat. Penelitian tersebut juga menyebutkan batuk, suara serak, bersin, kelelahan, dan nyeri otot sebagai gejala umum lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Virus itu masih menyebar dalam populasi manusia sedemikian rupa. Sehingga jika Anda memiliki gejala seperti pilek saat ini, hampir dua kali lebih mungkin terkena COVID daripada pilek," jelas salah satu pendiri dan ilmuwan utama di Zoe Health Study, Profesor Tim Spector, dikutip dari laman Sky News, Sabtu (16/7/2022).
"Karena ada berbagai varian COVID-19 yang hidup berdampingan, seperti varian Omicron BA.2, BA.4 dan BA.5, bahkan orang dengan infeksi masa lalu atau yang divaksinasi sepenuhnya dapat tertular," sambungnya.
Berdasarkan data dari 17.500 orang yang terkonfirmasi positif, ada 20 gejala COVID-19 yang dilaporkan paling banyak dalam sepekan terakhir. Berikut daftarnya:
- Sakit tenggorokan: 58 persen
- Sakit kepala: 49 persen
- Hidung tersumbat: 40 persen
- Batuk tidak berdahak: 40 persen
- Hidung meler: 40 persen
- Batuk berdahak: 37 persen
- Suara serak: 35 persen
- Bersin: 32 persen
- Kelelahan: 27 persen
- Nyeri/nyeri otot: 25 persen
- Pusing pening: 18 persen
- Pembengkakan kelenjar leher: 15 persen
- Sakit mata: 14 persen
- Bau yang berubah: 13 persen
- Nyeri dada sesak: 13 persen
- Demam: 13 persen
- Menggigil atau menggigil: 12 persen
- Sesak napas: 11 persen
- Sakit telinga: 11 persen
- Kehilangan penciuman: 10 persen
(sao/naf)











































