Kasus COVID-19 di Indonesia mencatat peningkatan empat ribu kasus lebih, tertinggi sejak akhir Maret 2022. Tepatnya pada Sabtu (16/7/2022), Indonesia mencatat peningkatan 4.329 kasus dari total 84.706 spesimen yang diperiksa.
Jumlah kasus aktif Indonesia kini mencapai angka 26.594 orang. Sebelumnya, beberapa ahli dan pemerintah telah memprediksi puncak Omicron baru Indonesia yang akan tiba selambatnya pada akhir Juli.
Seberapa dahsyat prediksi puncak Omicron BA.4 dan BA.5 nanti?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyebut berdasarkan prediksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), puncak Omicron BA.4 dan BA.5 ini kemungkinan akan tiba pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli 2022. Prediksi kasus disebut bisa mencapai 20 ribu per hari.
"Bahkan prediksi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bulan lalu, di mana puncak kenaikan kasus diperkirakan terjadi pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli, dengan jumlah kasus diprediksi mencapai 20 ribu kasus baru per-harinya," katanya dalam konferensi pers, Jumat (15/7/2022).
NEXT: BOR rumah sakit meningkat.
Puncak Omicron BA.4 dan BA.5 ini juga menyebabkan kenaikan keterisian tempat tidur rumah sakit COVID-19 atau BOR, meskipun tidak separah varian Omicron awal maupun Delta.
"Keterisian tempat tidur rumah sakit COVID-19 atau BOR sampai tanggal 13 Juli 2022 adalah sebesar 3,22 persen. Meski masih terbilang cukup rendah, tetapi kenaikan sudah terjadi sejak bulan lalu, di mana tanggal 23 Juni 2022 lalu BOR tercatat 2,03 persen. Maka dapat disimpulkan, per 13 Juli 2022 angka keterpakaian rumah sakit rujukan COVID-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama satu pekan terakhir," sambungnya.
Namun ia menambahkan, dalam kondisi apapun pencegahan utama adalah tetap mematuhi protokol kesehatan terutama kesadaran penggunaan masker dan menjaga pola hidup sehat.
"Ingat apapun variannya pencegahannya tetap sama (protokol kesehatan)," pungkasnya.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(mfn/up)











































