Varian Omicron BA.4 dan BA.5 disebut-sebut menjadi biang kerok peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini. Subvarian baru Omicron ini terkadang juga memunculkan gejala-gejala yang tak biasa.
Salah satu gejala Omicron yang tidak biasa dilaporkan muncul saat tidur di malam hari. Profesor dari Trinity College Dublin, Luke O'Neill menjelaskan bahwa ada satu gejala tambahan dari BA.5 yang terjadi malam hari dan dapat dilihat pagi hari, yaitu keringat malam. Hal itu menyebabkan penyakitnya sedikit berbeda karena virusnya telah berubah.
"Satu gejala tambahan dari BA. 5 yang saya lihat pagi ini adalah keringat malam. Penyakitnya sedikit berbeda karena virusnya telah berubah," ujar Profesor Luke O'Neill mengingatkan saat berbincang dengan radio Irlandia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Profesor Luke O'Neill juga menambahkan bahwa pasien Omicron bisa kebal terhadap gejala tersebut dengan sel-T dan sebagainya. Dengan adanya campuran sistem kekebalan pengidap dan virus dengan tingkat penyebaran yang berbeda dari sebelumnya menimbulkan gejala khas yang berbeda, seperti munculnya keringat malam.
"Ada beberapa kekebalan terhadapnya-jelas dengan sel-T dan sebagainya-dan campuran sistem kekebalan Anda dan virus yang sedikit berbeda mungkin menimbulkan penyakit yang sedikit berbeda, anehnya keringat malam menjadi ciri khasnya," tambahnya.
Oleh karenanya, ia mengingatkan pentingnya vaksinasi dosis ketiga (booster). Hal itu sangat penting dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah terkena gejala Omicron.
"Tetapi yang sangat penting, jika Anda divaksinasi dan Anda dikuatkan, penyakit itu tidak berkembang menjadi penyakit parah. Ini merupakan pesan untuk terus mengingatkan orang," ucap Profesor Luke O'Neill mengingatkan.
(up/up)











































