Omicron 'Centaurus' BA.2.7.5 Terdeteksi di Indonesia, Perlukah Khawatir?

Omicron 'Centaurus' BA.2.7.5 Terdeteksi di Indonesia, Perlukah Khawatir?

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Selasa, 19 Jul 2022 06:27 WIB
Omicron Centaurus BA.2.7.5 Terdeteksi di Indonesia, Perlukah Khawatir?
Subvarian Omicron 'Centaurus' BA.2.75
Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengumumkan temuan tiga kasus subvarian Omicron BA.2.75 di Indonesia. Dua di antara tiga kasus tersebut adalah kasus lokal.

"Ada tiga subvarian subvarian BA.2.75," kata juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril pada detikcom melalui pesan singkat, Senin (18/7/2022).

Oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian BA.2.75 dikategorikan sebagai Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM). Artinya, varian ini sedang diawasi secara ketat oleh WHO.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan awal, subvarian baru ini merupakan generasi kedua dari subvarian BA.2 Para ahli menyatakan varian ini harus diawasi karena memiliki potensi membuat tren peningkatan kasus selanjutnya.

Namun kabar baiknya, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyampaikan subvarian Omicron BA.2.75 belum terbukti menyebabkan infeksi COVID-19 yang serius.

ADVERTISEMENT

"Belum ada bukti yang menunjukkan subvarian ini menyebabkan penyakit yang lebih serius ketimbang subvarian lainnya. Bahkan beberapa ahli menyebut BA.2.75 itu subvarian yang paling tidak mematikan," katanya beberapa waktu lalu.

Simak Video 'Seputar Omicron 'Centaurus' BA.2.75 yang Sudah Masuk Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]



(kna/up)
Centaurus BA.2.75
13 Konten
Subvarian terbaru Omicron, BA.2.75, mulai unjuk gigi. Setelah pertama kali muncul di India lalu menyebar ke berbagai negara, keberadaannya kini sudah terdeteksi di Indonesia.

Berita Terkait