Cuaca Indonesia Panasnya Suka Kebangetan, Ada Potensi Alami Heatwave?

Cuaca Indonesia Panasnya Suka Kebangetan, Ada Potensi Alami Heatwave?

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Selasa, 19 Jul 2022 15:37 WIB
Cuaca Indonesia Panasnya Suka Kebangetan, Ada Potensi Alami Heatwave?
Ilustrasi gelombang panas. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Heatwave atau gelombang panas belakangan menyerang banyak negara. Sebelumnya negara-negara di Asia Selatan mengalami fenomena ini, hingga saat ini negara seperti Inggris, Amerika Serikat, beberapa negara Eropa, bahkan China menyatakan tengah dilanda gelombang panas.

Indonesia sebagai negara tropis sering juga mengalami cuaca panas yang cukup tinggi, adakah potensi Indonesia mengalami heatwave?

Menanggapi hal ini, Albert Nahas Koordinator Sub Bidang Informasi Gas Rumah Kaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai Indonesia memiliki risiko kecil mengalami heatwave walaupun sering dilanda cuaca panas yang tinggi. Hal ini menurutnya karena wilayah Indonesia dikelilingi lautan, uap air laut dinilai dapat meredam gelombang panas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi secara definisi dulu, heatwave itu temperatur di atas 35 derajat atau lebih, selama lima hari berturut-turut. Nah, dari definisi ini Indonesia belum mengalami, setidaknya itu yang dicatat BMKG. Ini didukung juga karena kita dikelilingi lautan, salah satu yang mengurangi heatwave adalah uap air," ujarnya ditemui di Gondangdia, Jakarta, Selasa (19/7/2022).

"Jadi agak susah kita mencapai heatwave," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Albert memang cuaca di Indonesia sering mengalami suhu panas yang cukup tinggi, namun hal tersebut tidak berlangsung berhari-hari.

"Kita memang sering ya panas cukup ekstrim tapi kan biasanya sehari atau dua hari, tidak berturut-turut siang malam juga," bebernya.

Ia menyatakan, kondisi di Eropa yang sedang mengalami gelombang panas kebetulan karena letak geografisnya yang memiliki sedikit lautan dan sedang mengalami musim panas.

"Di Eropa ini jarang laut, apalagi sekarang sedang summer (musim panas)," tutur Albert.

"Selain itu orang Indonesia cukup resisten pada panas karena terbiasa jadi ada juga unsur adaptasi, kita belum pernah mencatat suhu 40 derajat untungnya," pungkasnya.

Risiko Bagi Kesehatan

Dikutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) paparan kondisi yang lebih panas dari suhu rata-rata membahayakan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan dapat menyebabkan berbagai penyakit. Termasuk kram panas, kelelahan panas, sengatan panas, dan hipertermia.

Kematian dan rawat inap akibat panas dapat terjadi sangat cepat (pada hari yang sama), atau memiliki efek lebih panjang (beberapa hari kemudian) dan mengakibatkan percepatan kematian atau penyakit pada orang yang sudah lemah, terutama diamati pada hari-hari pertama gelombang panas.




(mfn/naf)

Berita Terkait