Gejala-Penyebab Empty Sella Syndrome, Sampai Bikin Ruben Onsu Masuk ICU

Round Up

Gejala-Penyebab Empty Sella Syndrome, Sampai Bikin Ruben Onsu Masuk ICU

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 22 Jul 2022 07:34 WIB
Jakarta -

Presenter Ruben Onsu mengaku mengidap penyakit empty sella syndrome. Kondisi ini sempat membuat dirinya dilarikan ke ICU hingga dirawat pada beberapa waktu.

"Kemarin itu aku sudah MRI, jadi ada bercak-bercak putih di bagian otak A, dan yang kedua juga ada Empty Sella Syndrome," kata Ruben, dikutip dari kanal YouTube Trans 7 Official.

"Jadi Empty Sella Syndrome ada beberapa tingkat, ada yang memang dia tidak kuat dalam suhu dingin. Ada juga yang penglihatannya makin lama kayak pakai kontak lens jadi dia nggak bisa lama," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Empty Sella Syndrome?

Dikutip dari laman National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), Jumat (22/7/2022), empty sella syndrome (ESS) merupakan gangguan yang melibatkan sella tusika, struktur tulang di dasar otak yang mengelilingi dan melindungi kelenjar pituitari (yang berada di dasar otak).

Terdapat dua jenis dari kondisi ESS, yaitu primer dan sekunder. ESS primer terjadi ketika cacat anatomi kecil di atas kelenjar pituitari, memungkinkan cairan tulang belakang mengisi sebagian atau seluruh sella tursika. Sedangkan ESS sekunder adalah hasil dari kemunduran kelenjar pituitari di dalam rongga setelah cedera, pembedahan, atau terapi radiasi.

ADVERTISEMENT

Gejala Empty Sella Syndrome

Kebanyakan kasus ESS tidak memicu gejala tertentu. Namun, jika gejala ESS itu muncul, dapat berupa:

  • Sakit kepala
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelelahan
  • Impotensi (pada pria)
  • Gairah seks rendah
  • Tidak ada periode menstruasi atau tidak teratur (pada wanita)
  • Infertilitas

NEXT: Penyebab empty sella syndrome dan kelompok yang rentan terkena

Saksikan juga: Nenek Siapa Nih, Masak Cemilan Korea Pakai Micin dari Konoha

[Gambas:Video 20detik]



Penyebab Empty Sella Syndrome

Adapun penyebab pasti dari ESS primer sampai saat ini masih belum diketahui. Kemungkinan terkait dengan cacar lahir di diafragma sellae, membran yang menutupi sella tursika.

Beberapa orang dilahirkan dengan robekan kecil di diafragma sellae, dapat menyebabkan CSF atau cairan serebrospinal bocor ke sella tursika. Meskipun begitu, para ahli tidak yakin apakah ini penyebab langsung dari empty sella syndrome atau hanya faktor risiko.

  • Sedangkan ESS sekunder bisa disebabkan oleh:
  • Trauma kepala
  • Infeksi
  • Tumor hipofisis
  • Terapi radiasi atau pembedahan di area kelenjar pituitari
  • Kondisi yang berhubungan dengan otak atau kelenjar pituitari, seperti sindrom sheehan, hipertensi intrakranial, neurosarcoidosis, atau hipofisitis.

Siapa Saja yang Rentan Terkena?

Menurut National Organization for Rare Disorders, empty sella syndrome empat kali lebih banyak diidap oleh wanita dibandingkan pria. Kebanyakan wanita dengan penyakit tersebut adalah mereka yang lanjut usia dan memiliki penyakit komorbid, seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.

Namun, sebagian besar kasus empty sella syndrome tidak terdiagnosis lantaran kurangnya gejala, sehingga sulit untuk menyebut apakah jenis kelamin, usia, ataupun komorbid yang menjadi faktor risiko sebenarnya.

Saksikan juga: Nenek Siapa Nih, Masak Cemilan Korea Pakai Micin dari Konoha

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(suc/up)

Berita Terkait