Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), level alarm tertinggi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melaporkan sudah ada 75 negara dan wilayah yang telah mencatat lebih dari 16.000 kasus cacar monyet.
"Mengingat wabah cacar monyet yang berkembang dengan lebih dari 16.000 kasus yang dilaporkan dari 75 negara dan wilayah, saya membentuk kembali komite darurat. Berdasarkan Kriteria Peraturan Kesehatan Internasional, saya memutuskan untuk menyatakan wabah ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat," ujarnya, dikutip dari laman resmi Twitter miliknya @DrTedros, Minggu (24/7/2022)
Dalam rekomendasi yang dipaparkannya kepada negara-negara, Tedros menyinggung penyakit cacar monyet paling banyak beredar di kelompok pria yang melakukan seks dengan sesama pria. Khususnya, pria yang kerap bergonta-ganti pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun begitu, ia juga menegaskan masyarakat untuk tidak mendiskriminasi siapapun terkait penularan cacar monyet. Berikut seluk-beluk terkait cacar monyet.
Gejala Cacar Monyet
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril beberapa waktu lalu membeberkan sejumlah gejala cacar monyet yang terbagi dalam dua periode, yaitu periode masa invasi (0-5 hari) dan masa erupsi (1-3 hari).
1. 0-5 Hari Masa Invasi
Pada masa invasi, gejala cacar monyet yang muncul dapat berupa demam tinggi, sefalgia berat, limfadenopati, myalgia, dan asthenia.
"Inkubasinya cacar monyet ini 5-13 hari atau sampai 21 hari. Ada 2 periode masa invasi sampai 5 hari. Ini yang khas yaitu demam tinggi, sakit kepala yang berat, dan ada benjolan pembesaran kelenjar limfa atau limfadenopati di leher, kemudian di ketiak atau selangkangan, dan ada sakit-sakit otot termasuk pegal-pegal," beber Syahril, Jumat (24/6).
2. 1-3 Hari Masa Erupsi
Sedangkan pada masa erupsi, gejala cacar monyet yang muncul dapat berupa ruam pada kulit. Gejala ini paling banyak terjadi pada wajah sebesar 95 persen, pada telapak tangan dan kaki 75 persen, pada mukosa 70 persen, pada alat kelamin 30 persen, dan selaput lendir mata 20 persen.
Berapa Lama Cacar Monyet Sembuh?
dr Syahril menyebut cacar monyet merupakan penyakit yang akan sembuh sendiri dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah masa inkubasi selesai.
"Cacar monyet ini sembuh sendiri atau self limiting disease. Setelah 2-4 minggu setelah masa inkubasinya selesai, penyakit ini akan sembuh sendiri jadi tidak terlalu berat," terang Syahril.
Cara Penularan Cacar Monyet
Adapun cara penularan cacar monyet sebagai berikut.
Hewan ke Manusia
- Kontak langsung dengan darah (monyet, tikus tupai)
- Cairan tubuh
- Lesi kulit atau lesi mukosa dari hewan yang terinfeksi
- Daging hewan liar yang terinfeksi (bushmeat) juga dapat menjadi rute penularan penyakit
"Termasuk daging hewan tersebut yang tidak dimasak secara matang, maka ini juga menjadi suatu sumber penularan ke manusia," sambungnya.
Manusia ke Manusia
- Kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau muka.
- Saluran napas. Kontak erat dalam waktu yang lama atau terjadi droplet, maka bisa menjadi sumber penularan.
- Inokulasi, seperti melalui mikrolesi pada kulit, trauma, gigitan, dan goresan.
- Penularan ibu ke bayi melalui plasenta.
"Jadi kalau dia berhubungan lama atau terjadi droplet, maka itu bisa jadi sumber penularan. Dan juga ada penularan dari ibu ke bayi yang melalui transmisi atau plasentanya," ucapnya lagi.
Next: Komplikasi dan pernyataan Kemenkes terkait cacar monyet di Indonesia
Komplikasi Cacar Monyet
Beberapa waktu lalu juga, spesialis kulit dan kelamin dari RSPI Sulianti Saroso, dr Ni Luh Putu Pitawati, SpKK, mengatakan cacar monyet bisa menyebabkan komplikasi setelah menginfeksi. Seberapa parah komplikasinya disebut bisa berbeda tergantung dari tingkat sistem kekebalan tubuh.
"Untuk monkeypox ini, komplikasi masih bisa (terjadi)," kata dr Putu, dikutip dari siaran Radio Kesehatan, Selasa (28/6)
Adapun beberapa komplikasi yang timbul setelah terinfeksi cacar monyet, antara lain:
- Bekas luka pada tempat cacar
- Cacar mengeluarkan nanah atau kondisi memburuk
- Infeksi paru-paru. Kondisi ini bagi mereka yang sedang melakukan kemoterapi atau sistem kekebalan tubuh sedang lemah
- Infeksi Saluran nafas. Kondisi ini bisa terjadi apabila infeksi pada seluruh tubuh
Sudah Ada di Indonesia?
Dalam kesempatan yang berbeda, dr Syahril menyebut saat ini masih belum ada kasus suspek atau pasien yang dicurigai terpapar cacar monyet. Meski begitu, masyarakat harus tetap waspada jika muncul gejala seperti demam tinggi, ruam pada wajah, telapak tangan, kaki, mukosa, alat kelamin, dan selaput lendir mata.
"Belum ada kasus di Indonesia. Suspek juga belum ada," tegasnya, saat dihubungi detikcom Senin (25/7).
Simak Video "Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)











































