.webp)
Kementerian Kesehatan RI melaporkan, hingga kini kasus cacar monyet belum ditemukan di Indonesia. Meski sempat ada sembilan suspek, seluruhnya telah dinyatakan negatif cacar monyet dari hasil tes. Lantas, aktivitas apa saja yang bisa menjadi jalur penularan virus cacar monyet?
Juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril menjelaskan, virus cacar monyet bisa menular lewat kontak langsung dan tidak langsung. Pada kasus kontak langsung, khususnya penularan antarmanusia, virus cacar monyet menular lewat sentuhan kulit dengan kulit.
"Kontak langsung itu dari manusia ke manusia yang sedang sakit cacar monyet dan ada lesi-lesi atau ruam-ruam atau cacar di tubuhnya. Bisa melalui cairan tubuh," ujarnya dalam konferensi pers virtual 'Update Penanganan Monkeypox di Indonenesia', Rabu (27/7/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pada kasus penularan tidak langsung, virus cacar monyet menular lewat sentuhan kulit dengan benda yang terkontaminasi.
"Kalau kontak tidak langsung yaitu apabila manusia itu mengenai bisa handuk, sprei, sarung bantal, atau barang-barang di sekitar orang yang sedang sakit tadi itu dapat menularkan apabila cairan, lesi, atau cairan cacar tadi di barang-barang tersebut," jelas Syahril lebih lanjut.
Cara penularan lainnya, yakni melalui saluran napas. Namun berbeda dengan penularan virus Corona, virus cacar monyet membutuhkan paparan droplet dalam durasi waktu lebih lama untuk bisa menular dari satu orang ke orang lainnya.
"Kedua, melalui saluran napas. Ini dia droplet itu dalam waktu lama, beda sama COVID-19. Kalau COVID itu dalam hitungan hari, tapi dengan orang bisa menjadi sumber penularan. Kemudian inokulasi mikrolesi ada di kulit. Jadi pengambilan lesi itu juga mengenai kulit seseorang dan juga gigitan," beber Syahril.
Lantas, benarkah cacar monyet bisa menular lewat hubungan seks? Simak penjelasan Kemenkes RI di halaman selanjutnya.
Bisa Lewat Seks?
Kini marak beredar informasi, wabah cacar monyet terkonsentrasi pada kelompok pria yang berhubungan seks dengan sesama pria atau bergonta-ganti pasangan. Namun menurut Syahril, hingga kini belum ada bukti bahwa virus cacar monyet bisa menular lewat air mani atau cairan vagina.
Lebih lanjut menurutnya, bukan aktivitas seksual yang menyebabkan penularan cacar monyet. Namun lantaran dalam aktivitas seksual terdapat kontak dekat, aktivitas tersebut bisa menjadi jalur penularan virus cacar monyet.
"Kita sampaikan tadi atau informasi kenapa di laporan WHO itu hampir 99 persen laki-laki dan memang karena ada kelompok aktivitas seksual tadi (pria dengan sesama pria)," beber Syahril.
"Bukan karena seksual yang menyebabkan penularan itu seperti halnya HIV atau Aids. Tapi ini karena kontaknya. Kebetulan, mereka ini kontak dekat kepada orang yang sedang kena cacar monyet. Bukan hanya di alat kelaminnya, tapi juga di seluruh tubuh jika dia berhubungan kontak erat, bukan berhubungan seks saja. Mungkin bersalaman, berpelukan menjadi sumber penularan," pungkasnya.
