Bakal Ada Booster Kedua Vaksin COVID-19, Setuju Nggak?

Pro-Kontra

Bakal Ada Booster Kedua Vaksin COVID-19, Setuju Nggak?

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Kamis, 28 Jul 2022 14:05 WIB
Bakal Ada Booster Kedua Vaksin COVID-19, Setuju Nggak?
Ilustrasi vaksinasi dosis booster. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kementerian Kesehatan RI menyatakan rencana untuk pemberian vaksin COVID-19 dosis keempat atau booster kedua kepada masyarakat. Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menjelaskan, menyatakan pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk pemberian vaksin COVID-19 booster kedua kepada warga RI.

"Secepatnya kita sedang melakukan komunikasi dengan ITAGI. Dengan nanti setelah dikeluarkan rekomendasi dari ITAGI baru akan dilakukan booster tersebut secara maksimal, secara cepat," jawab Wamenkes Dante terkait waktu pemberian vaksin COVID-19 booster kedua untuk warga RI, saat ditemui detikcom di Jakarta, Kamis (28/7/2022).

Sementara itu, pemberian vaksin booster kedua bagi sumber daya kesehatan atau tenaga kesehatan akan efektif diberlakukan mulai tanggal 29 Juli 2022. Hal ini berdasarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/3615 /2022 Tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai tanggal 29 Juli 2022 dapat dimulai pemberian vaksinasi COVID-19 dosis booster ke-2 bagi SDM kesehatan. Vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster ke-2 ini adalah vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada," terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dalam edaran resmi yang diterima detikcom Kamis (28/7).

Namun, rencana ini memunculkan beberapa pendapat yang beragam di antara warga. Berikut beberapa pendapat mereka.

ADVERTISEMENT

Fachrul (24), seorang pegawai negeri asal Majalengka, menyatakan mendukung rencana pemerintah melakukan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua. Namun, ia menegaskan agar akses vaksinasi dapat dipermudah.

"Gua gimana pemerintah aja. Soalnya pasti ada kebijakan udah dikaji kan? ya mau aja kalau memang diadakan. Asal dipermudah aja jangan ribet," ucapnya pada detikcom, Kamis (28/7/2022).

Terkait akses vaksinasi yang sulit, Labib (26),seorang pekerja media, mengeluhkan informasi vaksinasi booster yang sulit diakses. Bahkan, ia pernah datang ke lokasi booster yang sudah sesuai informasi tapi tiba-tiba lokasi pemberian booster dipindah mendadak.

"Gua lebih ke infonya vaksin-nya kurang jelas. Kayak kemaren gua nyari booster, gua yang harus nyari nyari gitu di Instagram atau di mana, pas dapet info ada vaksin di polsek ternyata pindah ke terminal," ungkapnya.

Sementara itu, Vani (25), pegawai swasta di Jakarta Timur, menyatakan sudah mendapat dosis booster dan tidak terlalu berminat untuk mendapatkan booster kedua karena merasa booster pertama sudah cukup.

"Sebenarnya males sih harus booster kedua lagi. Karena sampai sekarang dosis ketiga ini sudah lumayan cukup, tinggal kita perketat prokes aja. Tapi, kalau memang diwajibkan dan jadi syarat baru lagi harus booster kedua, ya jalanin aja," tuturnya.

NEXT: Ada yang menolak booster, ada yang diam-diam malah sudah booster kedua.

Sementara itu, Sulton (24), seorang pegawai swasta di Bogor, justru enggan untuk melakukan vaksinasi booster. Ia mengkhawatirkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksinasi booster yang ia sebut bisa menyebabkan sakit parah.

"Belum booster ngeri. Ngeri kalo denger denger mah, KIPI bisa sakit seminggu mah pasti itu. Jadi belom tau dah mau booster apa kaga kalo nggak urgent," katanya.

Di sisi lain, ternyata ada beberapa warga yang sudah melakukan vaksinasi booster kedua secara mandiri.

Seperti Aurora (26), seorang pekerja media, yang menurutnya booster kedua tidak menimbulkan efek yang serius pada tubuhnya. Ia mendorong pemerintah mengkaji efektivitas vaksinasi booster kedua dan bagaimana risiko KIPI yang dapat ditimbulkan.

"So far sih saya empat kali vaksin nggak ada yang bagaimana-bagaimana. Pandemi ini kan memang nggak menentu ya naik-turunnya. Ya why not? kalau misal ada vaksin lagi yang available untuk masyarakat" ucapnya.

"Sama perlu dikaji juga sih, terutama terkait KIPI. Kita tetap perlu tahu efektivitas dosis keempat ini. Karena kalau sama saja, ya ngapain? tapi tetap nggak apa-apa kalau gratis," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(mfn/up)
Booster Kedua Vaksin COVID-19
21 Konten
Dalam waktu dekat, Kementerian Kesehatan RI akan memberikan booster kedua atau dosis keempat vaksin COVID-19. Prioritas utama adalah 4 juta tenaga kesehatan di garda terdepan.

Berita Terkait