.webp)
Pemberian vaksin COVID-19 dosis keempat atau booster kedua akan dimulai besok, Jumat (29/7/2022). Para tenaga kesehatan sudah bisa mendapatkan booster dosis kedua ini.
Keputusan ini diberikan berdasarkan rekomendasi Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) dalam surat nomor ITAGI/SR/11/2022 tanggal 27 Juni 2022. Hal ini disampaikan melalui edaran resmi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI.
Menanggapi ini, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman sangat mendukung langkah yang diambil pemerintah ini. Sebab, nakes harus diberikan proteksi yang maksimal agar tidak berdampak pada layanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat mendukung. Rencana Indonesia memberikan dosis keempat pada tenaga kesehatan memang sangat penting dilakukan. Kita harus memastikan layanan kesehatan tidak terdampak di tengah situasi pandemi yang masih rawan ini," ungkap Dicky pada detikcom, Kamis (28/7/2022).
"Sehingga adanya proteksi yang maksimal untuk nakes itu sangat diperlukan. Bukan hanya vaksin sebenarnya, tetapi alat proteksi atau pelindung diri lainnya juga," sambungnya.
Dicky mengatakan selain terbukti mencegah tingkat keparahan dan kematian, vaksin COVID-19 juga memiliki kelemahan yakni durasi proteksi yang terus berkurang. Hal inilah yang menjadi kewajiban pemerintah untuk memastikan para nakes mendapat proteksi yang cukup dalam mengatasi pandemi.
"Vaksin ini juga punya kelemahan. durasi proteksinya blm bisa satu tahun, kira-kira 4-6 bulan sudah berkurang proteksinya. Nakes kita rata-rata sudah menerima dosis ketiga awal-awal, sehingga wajar mereka diberikan proteksi lagi, dan ini adalah kewajiban pemerintah," jelas Dicky.
NEXT: Efektivitas Vaksin COVID-19 Dosis Keempat
Bagaimana Efektivitas Vaksin Dosis Keempat Ini?
Dicky mengungkapkan lima studi di dunia menunjukkan bahwa vaksin dosis keempat sangat signifikan menurunkan potensi keparahan penyakit hingga kematian. Ini juga sangat efektif dalam melawan varian Omicron atau turunannya.
Tak hanya pada tenaga kesehatan, vaksin dosis keempat ini juga sangat disarankan untuk kelompok berisiko lain seperti lansia dan orang dengan komorbid.
"Dari 5 studi di dunia, dosis keempat terlihat sangat signifikan menurunkan potensi kematian, keparahan, dan risiko masuk rumah sakit. Ini juga terbukti dalam melawan varian omicron atau turunanya ini," beber Dicky.
"Tak hanya pada tenaga kesehatan, tetapi kelompok berisiko lainnya seperti lansia dan orang dengan komorbid juga perlu dosis keempat ini," pungkasnya.
