Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy merespons apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel bakal dilanjutkan atau disetop. Ia menilai pertimbangan tersebut mengamati dua indikator penting terkait tren COVID-19.
Bukan kenaikan kasus COVID-19 harian, tetapi kenaikan kasus rawat inap hingga kasus fatalitas atau kematian. Menurutnya, jika dua indikator tersebut tercatat rendah, situasi COVID-19 di Indonesia masih dalam tahap terkendali, sehingga tidak perlu adanya pengetatan pembatasan.
"Jadi untuk mengukur tingkat keseriusan atau anvcaman dr covid itu kan ada banyak indikator, banyak parameter, salah satunya adalah tingkat mortalitas tingkat keparahan," tutur Muhadjir saat ditemui detikcom di West In Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau tingkat keparahan dan tingkat fatalitas itu dalam batas toleransi ya sebetulnya kita tidak usah bilang ini dalam kondisi berbahaya," pesan dia.
Menurutnya, meskipun tren kematian COVID-19 terpantau meningkat dalam tiga hari terakhir, penambahan kasus masih relatif rendah dibandingkan angka kematian akibat penyakit lain seperti tuberkulosis.
"TB lebih tinggi, jadi masih relatif aman," katanya.
(naf/up)











































