Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Soal motif pembunuhan tersebut, Polri enggan membukanya ke publik dan masih menjadi 'misteri' sampai saat ini.
Meski begitu, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut, motif Sambo bersifat sensitif dan hanya boleh didengar orang dewasa. Sementara itu Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam konferensi pers, Kamis (11/8/2022), menyebut motifnya terkait harkat dan martabat keluarga.
Apa dampaknya jika anak terpapar berita tersebut?
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psi atau kerap dipanggil Nina, mengungkapkan ada beberapa topik berita yang sensitif untuk didengar maupun dilihat anak. Misalnya, berita terkait pembunuhan, pornografi, horor, atau seks yang vulgar. Karenanya, sangat penting didampingi oleh orang tua ketika anak mengakses berita tersebut jika sangat diperlukan.
"Pemahaman anak itu berbeda, bahkan terbatas. Jadi bisa berbeda, atau bisa terbatas. Secara kualitatif berbeda, atau secara kuantitatif berbeda jumlahnya. Dengan jumlah atau kualitas pemahaman yang berbeda dengan orang dewasa, maka anak tidak betul-betul menangkap berita seperti orang dewasa," jelas Nina pada detikcom, Rabu (10/8/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini diperlukan karena setiap anak memiliki interpretasi yang berbeda-beda terhadap informasi berita, sehingga berisiko besar apabila anak belum bisa memahami tindakan yang tepat untuk menyikapi berita tersebut.
Terkait kasus yang terjadi, Nina mengungkapkan anak bisa merasa takut apabila menonton berita pembunuhan yang disampaikan secara terus-menerus. Bahkan, berisiko anak menganggap dunia tak aman.
"Atau bahkan ketika ini disebut bahwa ini polisi, (anak berpikir) 'ih berarti polisi tidak menjaga masyarakat malah mencelakai'? Itu kan bisa pemahaman yang salah. Padahal tidak semua polisi seperti itu. Misalnya begitu. Bisa saja anak memiliki pemahaman yang berbeda dan belum tentu baik untuk dirinya," ucapnya.
NEXT: Cara mengatasi anak menonton berita sensitif
Meski begitu, bukan berarti anak tak boleh menonton berita. Adapun cara mengatasi anak menonton berita sensitif dengan didampingi oleh orang tua, kemudian orang tua bisa menerjemahkan berita menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh anak.
"Bukan kita totalitas pokoknya anak tidak boleh menonton berita (takut) entar dia kenapa-kenapa, nggak juga sih. Itu adalah bagian dari hidup kita. Cuma perlu sensitivitas saja tentang perubahan ya terjadi pada anak dan kita harus siap membahasakan ulang sesuai dengan pemahaman anak," pungkas Nina.
Sebagai informasi, terdapat sejumlah faktor penentu tingkat kedewasaan, yaitu perkembangan fisik, kognitif, emosi, dan sosial. Sementara pada usia, kategori dewasa diperuntukkan untuk orang-orang berusia 19 tahun atau lebih.
Senada dengan laporan yang ditulis dalam laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Orang dewasa adalah mereka yang berusia 19 tahun, kecuali undang-undang suatu negara membatasi usia lebih dini atau lebih dari itu.











































