Viral Gus Samsudin Sebut Marahi Suami Bikin Kanker Payudara, Ini Faktanya

Viral Gus Samsudin Sebut Marahi Suami Bikin Kanker Payudara, Ini Faktanya

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 14 Agu 2022 11:44 WIB
Viral Gus Samsudin Sebut Marahi Suami Bikin Kanker Payudara, Ini Faktanya
Gus Samsudin, pendiri dan pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati yang beralamat di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar (Foto: Deny Prastyo Utomo)
Jakarta -

Baru-baru ini viral pernyataan Gus Samsudin menyebut ibu-ibu yang kerap marah kepada suami bisa mengidap kanker payudara. Narasi tersebut diunggah dalam video TikTok dr Richard Lee di akun pribadinya. dr Richard juga ikut mempertanyakan alasan di balik amarah berkaitan dengan kanker.

"Tahu dari mana kanker payudara disebabkan karena marah-marah dengan suami?," tanya dokter Richard dalam video yang diunggah.

"Nah ini karena beliau mengalami gangguan yang sesuai dengan yang ada di dalam Al-Qur'an. Begini, seseorang yang mengalami gangguan non medis itu ada 3 tandanya, sering marah, gelisah, sakit hati dan sering ada perasaan ingin bunuh diri," balas Gus Samsudin, pendiri dan pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlepas dari kasus tersebut, sebenarnya apa itu kanker payudara dan mungkinkah disebabkan karena marah-marah? Berikut faktanya, dikutip dari Mayo Clinic.

Kanker payudara merupakan kanker yang terbentuk di sel-sel payudara. Kanker payudara menjadi salah satu kanker yang paling umum didiagnosis. Kanker payudara tidak hanya bisa terjadi pada wanita, melainkan pria. Meski begitu, kasusnya masih lebih sering dilaporkan terjadi pada wanita.

ADVERTISEMENT

Apa Penyebabnya?

Kanker payudara terjadi saat beberapa sel payudara mulai tumbuh secara tidak normal. Sel-sel ini membelah lebih cepat daripada sel-sel yang sehat, dan terus menumpuk membentuk gumpalan. Sel tersebut dapat menyebar melalui payudara ke kelenjar getah bening atau bagian lain dari tubuh.

Kanker payudara paling sering dimulai dengan sel-sel di saluran produksi susu (karsinoma duktal invasif). Kanker payudara juga dapat dimulai di jaringan kelenjar yang disebut lobulus (karsinoma lobular invasif) atau di sel atau jaringan lain di dalam payudara.

Para peneliti telah mengidentifikasi faktor hormonal, gaya hidup dan lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, ada beberapa kasus yang tidak memiliki faktor risiko tetap terkena kanker payudara, belum jelas alasan di balik kemunculan kasus tersebut.

Para ahli menyebut kemungkinan kanker payudara disebabkan oleh interaksi kompleks susunan genetik.

Kanker payudara genetik

Dokter memperkirakan bahwa sekitar 5 sampai 10 persen kanker payudara terkait dengan mutasi gen yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam sebuah keluarga.

Sejumlah gen bermutasi yang diturunkan yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Paling terkenal adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang kuat dengan kanker payudara atau kanker lainnya, dokter umumnya merekomendasikan tes darah untuk membantu mengidentifikasi mutasi spesifik pada BRCA atau gen lain yang diturunkan melalui keluarga seseorang.

Faktor risiko

Faktor risiko kanker payudara adalah segala sesuatu yang membuat seseorang lebih mungkin terkena kanker payudara. Namun, memiliki satu atau bahkan beberapa faktor risiko kanker payudara tidak selalu berarti membuat seseorang terkena kanker payudara. Banyak wanita yang mengidap kanker payudara tidak memiliki faktor risiko yang diketahui, selain hanya menjadi wanita.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara meliputi:

Wanita
Bertambahnya usia
Riwayat keluarga dengan kanker payudara
Paparan radiasi
Obesitas
Menstruasi di usia lebih muda
Menopause di usia lebih tua
Memiliki anak pertama di usia yang lebih tua
Minum alkohol.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Gaya Hidup Tak Sehat Picu Kanker Payudara pada Remaja"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)

Berita Terkait