Ibu Muda Meninggal di Tasik, Orang dengan Kondisi Ini Sebaiknya Tak Balap Karung

Ibu Muda Meninggal di Tasik, Orang dengan Kondisi Ini Sebaiknya Tak Balap Karung

Mochammad Fajar Nur - detikHealth
Kamis, 18 Agu 2022 14:00 WIB
Ibu Muda Meninggal di Tasik, Orang dengan Kondisi Ini Sebaiknya Tak Balap Karung
Ilustrasi lomba balap karung. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Jakarta -

Suasana peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia di Kampung Gunung Bubut, Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi, mendadak berubah menjadi suasana duka. Pasalnya, kejadian nahas menimpa ibu rumah tangga bernama Rini (29), yang meninggal dunia usai terjatuh saat mengikuti lomba balap karung, Rabu (17/8/2022).

Sebelum mengikuti lomba, Rini disebut baik-baik saja. Namun, Kapolsek Mangkubumi, Iptu Hartono menyebut korban memiliki riwayat penyakit hipertensi dan baru saja melahirkan dua bulan lalu.

"Menurut keterangan keluarga korban memiliki riwayat penyakit hipertensi, selain itu korban juga baru 2 bulan lalu melahirkan," kata Hartono seperti dikutip dari detikJabar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait kondisi korban yang memiliki hipertensi dan usai melahirkan, dokter kandungan RS Premier Surabaya, dr Poedjo Hartono, SpOG(K) menyebut dampak fatal yang dialami korban dalam kasus ini lebih mungkin disebabkan oleh kondisi hipertensi yang tidak terkendali. Bisa juga, karena trauma kepala akibat benturan keras saat jatuh.

"Sekali lagi kalau sudah masa involusi atau rahimnya sudah pulih kembali, kegiatan sudah bisa kembali normal. Pada kasus ini terjatuh bisa saja hipertensinya belum terkendali, tidak terawasi dengan baik atau bisa juga karena trauma kepala yang cukup berat yang bisa terjadi pada siapapun juga," kata dr Poedjo saat dihubungi detikcom, Kamis (18/8/2022).

ADVERTISEMENT

Ia menyebut umumnya rahim sudah pulih dan bisa berkegiatan normal setelah 40 hari. Jika tidak ada komplikasi pada persalinan, maka seharusnya tidak ada masalah untuk beraktivitas kembali. Selain itu, risiko komplikasi terkait preeklamsia atau hipertensi saat kehamilan biasanya hilang 1-2 minggu setelah persalinan.

NEXT: Orang-orang dengan kondisi ini sebaiknya tidak ikut balap karung.

Kondisi-kondisi yang Tidak Disarankan Ikut Balap Karung

Perihal perlombaan balap karung, dr Andi Nusawarta, M.Kes, SpOT(K), spesialis ortopedi konsultan sports injury dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, menjelaskan perlombaan ini umumnya aman untuk orang yang sudah terlatih dan rutin berolahraga.

"Misal orang ini udah rutin olahraga, di challenge melakukan hal baru kayak lompat karung sambil jongkok. Buat yang sudah biasa itu ya biasa aja dan tidak akan sakit," ujarnya kepada detikcom, Selasa (16/8).

dr Andi menyatakan ada beberapa kondisi yang menyebabkan sebaiknya seseorang tak disarankan ikut lomba balap karung, seperti di bawah ini:

  • Kegemukan (obesitas)
  • Asam Urat
  • Osteoporosis

"Orang yang jarang olahraga dan rentan, itu justru bukan positif yang didapatkan tapi negatif, bisa cedera," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(mfn/naf)
Balap Karung Bebas Cedera
8 Konten
Tradisi lomba 17-an tak pernah lepas dari yang namanya balap karung. Aktivitas seru ini banyak menguras kalori, dan banyak yang menyebut manfaatnya setara olahraga. Tapi jangan lupakan risiko cedera.

Berita Terkait