Viral Pria Sulsel Di-bully dan Dikeluarkan dari Kantor Gegara HIV, Ini Kisahnya

Viral Pria Sulsel Di-bully dan Dikeluarkan dari Kantor Gegara HIV, Ini Kisahnya

Irene Putri Wibowo - detikHealth
Rabu, 24 Agu 2022 10:33 WIB
Viral Pria Sulsel Di-bully dan Dikeluarkan dari Kantor Gegara HIV, Ini Kisahnya
Foto: iStock
Jakarta -

Seorang pria asal Sulawesi Selatan viral di TikTok seusai membagikan kisahnya di-bully oleh rekan kerjanya saat kepergok minum obat di tempat kerja. Kisah tersebut dialami oleh UH (22), yang mengidap HIV sejak pertengahan 2019.

"Awalnya saya di-bully karena lupa ngambil obat di tempat minum. Terus rekan kerja saya lihat dan curiga 'kok anak ini sehat tapi minum obat terus' kemudian teman saya searching di google itu obat apa. Setelah tahu bahwa itu obat HIV, langsung nyebar ke satu kantor kalau saya kena HIV," jelas UH pada detikcom, Selasa (23/8/2022).

Ia menjelaskan, awalnya tidak menyangka akan dikeluarkan dari pekerjaan akibat HIV yang diidapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pas teman saya tahu, langsung deh disebarin ke bos dan rekan kerja lainnya. Setelah itu saya dijauhin dan diolok-olok," jelas UH lebih lanjut.

UH memilih untuk mengungkapkan perasaannya lewat media sosial, yakni untuk mencurahkan apa yang ia rasakan lantaran tidak memiliki teman untuk bercerita.

ADVERTISEMENT

"Setelah itu bos saya tahu kalau saya HIV, saya disuruh istirahat, dan dari situ saya mulai curhat ke sosmed karena tidak ada teman cerita," sambungnya.

Dalam unggahan akun video TikTok pribadinya, UH menceritakan bagaimana awal terkena HIV hingga sembuh dari HIV.

"Sebenarnya bukan HIV yang membuat saya lemah, akan tetapi cibiran dan dikucilkan yang membuat mental saya down," tulisnya.

Gejala awal yang dialami oleh UH berupa bercak berwarna merah pada kulit, berat badan turun drastis, hingga demam. Setelah itu UH memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dan melakukan pemeriksaan darah dan viral load.

Tes viral load adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat adanya efektivitas terapi ARV pada ODHA, atau orang yang terjangkit HIV.

Ia mengidap HIV sudah empat tahun lamanya, terhitung sejak pertengahan 2019 hingga 2022. UH menjelaskan dirinya bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan darah.

"Waktu itu di rumah sakit cuman diinfus aja, dan sembuh hanya beberapa hari kemudian nge-drop lagi," kata UH.

Kini pria berusia 22 tahun ini mengaku kondisinya sudah sangat sehat berkat rajin minum obat. Lebih lanjut, UH mengingatkan para pejuang HIV untuk terus semangat dan tidak berkecil hati.

"Kalian harus tetap semangat dan jangan pernah berputus asa. Harus positif thinking dan jangan banyak pikiran. Soalnya kebanyakan penyakit nggak bisa sembuh karena banyak pikiran," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(Irene Putri Wibowo/vyp)

Berita Terkait