Viral Curhat Dokter Hampir Tewas Gegara Terlalu Kurus, Bobotnya Cuma 30 Kg

Viral Curhat Dokter Hampir Tewas Gegara Terlalu Kurus, Bobotnya Cuma 30 Kg

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 25 Agu 2022 09:30 WIB
Viral Curhat Dokter Hampir Tewas Gegara Terlalu Kurus, Bobotnya Cuma 30 Kg
Curhat seorang dokter hampir meregang nyawa karena terlalu kurus, berat badannya hanya 30 kg. Foto: Instagram @sarahrav
Jakarta -

Viral curhatan seorang dokter yang menyebut dirinya hampir meregang nyawa gegara terlalu kurus. Ia mengidap anoreksia parah dan terobsesi menjadi kurus.

Melalui akun media sosialnya, Sarah Rav (24), pernah memiliki bobot hanya 30 kg di puncak perjuangannya melawan anoreksia. Ia terobsesi menjadi kurus setelah melihat foto-foto wanita sangat langsing di media sosial.

"Saya punya Tumblr dan cuma fokus melihat model kelas atas dan saya ingin menjadi model. Tapi saya tidak terlihat seperti mereka," ucapnya dikutip dari DailyMail.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia akhirnya terobsesi menurunkan berat badan dan mengubah kebiasaan makannya. Gegara hal itu, ia pingsan di kelas dan dokter mengatakan dirinya sangat bodoh karena makan dengan cara yang salah.

"Sebagai seorang praktisi kesehatan, melihat kembali hal itu, saya hampir ingin menangis mendengar tanggapannya," beber Sarah.

ADVERTISEMENT

Dia mengungkapkan dia akan makan hanya 300 atau 400 kalori dan berlari selama tiga jam setiap hari. Sarah ingat bahwa kondisi tersebut makin parah saat ia masuk universitas.

Next: Dia hampir tidak makan sama sekali

Dia mengatakan setiap hari dia akan berusaha untuk lebih ketat dengan asupan kalori dan berlari lebih jauh atau berolahraga lebih lama.

Makanannya hampir tidak ada: sarapan akan menjadi bak yoghurt tanpa lemak, tanpa gula, makan siang adalah bar protein dan Diet Coke dan makan malam terbatas pada sayuran seperti selada, zucchini atau brokoli dengan kalori rendah.

Pada titik terendahnya, Sarah memiliki berat hanya 30 kilogram, BMI-nya 10, dia lelah secara permanen dan tulangnya sakit ketika dia duduk. Dia juga kehilangan menstruasi, sering mimisan, dan rambutnya rontok.

Ketika dokternya mengirimnya ke rumah sakit, dia dirawat seminggu dan secara resmi didiagnosis menderita anoreksia nervosa. Selama di sana, dia menjalani program pemulihan di mana dia tidak diizinkan untuk bergerak dan harus menggunakan kursi roda ke kamar mandi.

Ketika dia keluar dari rumah sakit, Sarah tidak melakukan satu latihan pun selama dua bulan dan menantang dirinya untuk makan semua makanan yang sebelumnya ditolak: burger, pancake, dan makanan cepat saji.

Saat ini kondisinya sudah berangsur membaik dan berat badannya terus menerus naik. Dia juga berharap bisa menginspirasi orang lain dengan kisahnya agar tidak bernasib sama.

Halaman 2 dari 2
(kna/vyp)

Berita Terkait