World Economic Forum (WEF) merinci selama 70 tahun terakhir, tingkat kesuburan di seluruh dunia menurun hingga 50 persen. Di 1952 silam, rata-rata keluarga memiliki lima anak, sementara saat ini setiap keluarga umumnya tidak memiliki lebih dari tiga anak.
Mengutip Our World in Data, WEF menyebut sebagian besar wilayah mencatat penurunan tingkat kesuburan selama beberapa dekade terakhir. Gegara 'resesi seks'?
Max Rouser, pendiri Our World in Data menyebut sejumlah teori di balik penurunan tingkat kesuburan yang drastis, sebagian besar mengacu pada sejumlah studi. Satu hal yang disoroti adalah peningkatan biaya untuk membesarkan anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bedakah tingkat kesuburan dan kelahiran?
Kedua ukuran tersebut memang berkaitan dengan pertumbuhan penduduk, tetapi maknanya berbeda.
Tingkat Kelahiran: Jumlah total kelahiran dalam satu tahun per 1.000 individu.
Tingkat Kesuburan atau fertilty rate: Jumlah kelahiran dalam satu tahun per 1.000 wanita usia subur dalam suatu populasi.
Our World in Data mengungkap angka kesuburan per 1951 berada di 5 per 1.000 wanita, sementara 2020 menurun berada di 2,4.
Apa Efeknya?
Tingkat kesuburan yang lebih rendah, ditambah dengan peningkatan harapan hidup di seluruh dunia, menciptakan populasi yang menua. Sejak 1950, usia rata-rata global telah berkembang dari 25 tahun menjadi 33 tahun.
Populasi yang lebih tua datang dengan sejumlah risiko ekonomi, termasuk meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan tenaga kerja global yang lebih kecil.
(naf/kna)











































