Belakangan, geger kabar temuan ratusan mahasiswa dan ibu rumah tangga (IRT) di Bandung ketahuan positif HIV. Kabar tersebut mengacu pada data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung yang mencatat data dari 1991-2021.
Terkait kabar heboh tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengusulkan upaya mencegah penularan HIV yakni dengan menikah dan berpoligami.
"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/ AIDS. Kedua, anak- anak muda banyak juga yang kena. Maka pernikahan menjadi solusi untuk memelihara sesorang dari perbuatan zina," beber Uu dalam keterangannya, dikutip dari detikJabar, Selasa (30/8/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi usulan tersebut, spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban, menegaskan terlepas dari pernikahan monogami maupun poligami, sikap setia pada pasangan memang menjadi cara pencegahan penularan HIV.
Untuk diingat, Prof Zubairi juga dikenal sebagai penemu kasus pertama HIV di Indonesia pada tahun 1980-an.
Ia menjabarkan langkah 'ABCD' untuk mencegah penularan HIV. A adalah absistensi (tidak berhubungan seks di luar pernikahan), B adalah 'Be Faithful', C adalah penggunaan 'Condom', dan D adalah 'Say not to Drugs'.
"Pertama kalau tidak hubungan seksual ya nggak tertular. Jadi kalau sama sekali tidak melakukan hubungan seksual tidak akan tertular. Yang kedua, adalah be faithful, setia pada pasangan suami (atau) istri. Hanya satu, itu juga tidak akan terjadi penularan," ujarnya saat ditemui detikcom di Gedung PB IDI Dr R Soeharto, Jakarta Pusat, Selasa (30/8).
"Jadi abstinensi A, B nya 'be faithful', C 'condom' kalau untuk hubungan seksual yang di luar pernikahan. D-nya adalah 'Drugs' atau say no to drug. Jangan katakan sekali-kali pada drug narkotika," sambungnya.
Lantas, apakah poligami bisa menjadi langkah tepat untuk mencegah penularan HIV? Simak di halaman selanjutnya.
Poligami Langkah Tepat?
Lebih lanjut menurut Prof Zubairi, pernikahan poligami bisa menjadi cara pencegahan penularan HIV asalkan orang-orang pernikahan tersebut setia satu sama lain. Namun jika salah satu di antaranya tetap tidak setia, pelaku pernikahan poligami pun tetap berisiko terpapar HIV.
"Jadi apakah monogami satu istri satu suami dan setia, ataukah satu suami dan dua, tiga, atau empat istri tapi semuanya saling setia pada pasangan. Itu bisa juga mencegah penularan. Poligami sama juga dengan monogami bisa gagal kalau salah satu dari beberapa orang tadi tidak setia melakukan hubungan seksual di luarnya. Itu risiko untuk terjadi penularan," ungkapnya.
"Poligami dengan syarat setia, bisa mencegah penularan. Poligami yang sekali-kali tidak setia, apalagi jika sering-sering, tidak bisa mencegah penularan HIV ataupun penyakit seksual yang lain," lanjut Prof Zubairi.
Ia menjabarkan, terdapat empat cara penularan HIV yakni hubungan seksual baik laki-laki dengan perempuan maupun pria dengan pria, penggunaan narkotika, penularan dari ibu ke anak melalui kehamilan, dan transfusi darah.
Simak Video "Video: Apa Tantangan Terbesar Hidup sebagai Perempuan dengan HIV?"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)











































