Warganet Malah Baper Lihat Pelukan Sambo-Putri Candrawathi, Wajar Nggak Sih?

Warganet Malah Baper Lihat Pelukan Sambo-Putri Candrawathi, Wajar Nggak Sih?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 01 Sep 2022 17:30 WIB
Warganet Malah Baper Lihat Pelukan Sambo-Putri Candrawathi, Wajar Nggak Sih?
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Dunia maya kini dihebohkan video interaksi Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi dalam rekonstruksi penembakan terhadap Brigadir J. Namun alih-alih berfokus pada kasus pembunuhannya, sejumlah warganet kini malah menyorot aksi pelukan Sambo-Putri di tengah-tengah rekonstruksi. Hal ini menuai kritik keras banyak pengguna Twitter yang menilai tak seharusnya tersangka pelaku pembunuhan diromantisasi.

Beberapa warganet juga menyorot gestur Putri membantu Sambo mengenakan masker. Dalam kolom komentar konten-konten terkait Sambo, sejumlah warganet malah menilai gestur tersebut membuat 'baper'.

"Kalau di luar negeri mungkin terbiasa melihat di jalan raya orang pelukan, gandengan, rangkulan, ciuman, dan itu biasa saja. Tapi di sini itu sesuatu yang langka, jarang, dan akan menarik perhatian. Sesuatu yang langka atau jarang itu akan menarik perhatian," terang psikolog klinis dan founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, pada detikcom, Kamis (1/9/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah menarik perhatian, orang lalu akan terpaku melihat sehingga ada sensasi emosi yang bisa dirasakan orang sedikit atau banyak oleh orang yang melihat," sambungnya.

Sari juga menyorot kasus pembunuhan tersebut menyeret nama-nama pejabat sebagai tersangka. Walhasil, ada faktor 'kombo' yang membuat berita pembunuhan terhadap Brigadir J ini marak diperhatian masyarakat.

ADVERTISEMENT

"(Kasus Sambo) ini kan memang perhatiannya tinggi sekali ke situ plus ada perilaku-perilaku yang memang jarang dilihat di publik. Pejabat dengan istrinya yang menunjukkan romantisme sampai seperti itu. Sehingga ini menjadi sesuatu yang langka dan semakin menarik perhatian. Jadi kombo menarik perhatiannya," ungkap Sari.

Lantas, wajarkah jika warganet malah 'baper' dan simpatik melihat pelukan Sambo-Putri? Hati-hati simpang siur informasi, simak catatan psikolog lebih lanjut di halaman selanjutnya.

Simpatik Melihat Pelukan Sambo-Putri, Wajarkah?

Menurut Sari, boleh-boleh saja masyarakat mengikuti perkembangan kasus sembari berempati kepada nama-nama yang terlibat dalam kasus tersebut. Pasalnya, perasaan simpatik memang wajar dialami manusia.

Namun catatannya, penting untuk pengguna media sosial tidak saling melontarkan hinaan. Tak semua pendapat dari hati juga perlu disampaikan ke media sosial, apalagi dipaksakan agar diterima orang lain. Sari khawatir, perilaku tersebut justru riskan memicu simpang siur informasi.

"Netizen lebih baik tidak bertengkar dalam kolom komentar karena toh itu hal yang biasa di antara suami-istri apalagi ada masalah. Perilaku seperti itu termasuk biasa, bukan yang berlebihan. Jadi biarkan saja. Tidak perlu bertengkar atau berdebat di situ," tegasnya.

"Tidak perlu menghina atau banyak membahas kasusnya terlalu jauh atau terlalu dalam. Karena nanti jatuhnya simpang siur menggiring opini. Cukup dipantau saja perkembangannya. Boleh berempati karena menurut saya wajar seorang manusia seperti itu," pungkas Sari.

Halaman 2 dari 2
(vyp/naf)

Berita Terkait