Cerita Penemu Pertama HIV RI: Penuh Stigma, Pasien Sampai Ingin Dibakar

Cerita Penemu Pertama HIV RI: Penuh Stigma, Pasien Sampai Ingin Dibakar

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Sabtu, 03 Sep 2022 18:00 WIB
Cerita Penemu Pertama HIV RI: Penuh Stigma, Pasien Sampai Ingin Dibakar
Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth
Jakarta -

Spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus penemu kasus HIV (human immunodeficiency virus) pertama di RI, Prof Zubairi Djoerban menceritakan pengalamannya saat mengobati ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS) pada kurun waktu 1985 sampai 1995.

Menurutnya, kala itu situasi amat menyedihkan lantaran hampir semua ODHA yang ia tangani meninggal dalam waktu satu sampai dua tahun. Bahkan pada saat itu, juga banyak stigma tentang ODHA yang bermunculan di tengah masyarakat.

"Bahkan ustaz yang kami undang justru berpandangan ingin membakar mereka kala itu karena belum paham. Itulah kenapa edukasi begitu penting," ucapnya, dikutip dari Twitternya @ProfesorZubairi, Sabtu (3/9/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun begitu, seiring berjalannya waktu, sudah banyak kalangan masyarakat yang memahami isu tersebut. Ditambah lagi penemuan obat ARV yang membantu kualitas hidup ODHA menjadi lebih membaik.

"Edukasi dan informasi tentang HIV-AIDS mulai masif. Banyak kalangan telah memahami isu ini cukup baik, meski menurut saya masih kurang. Kemudian, sejak ditemukannya beberapa obat ARV mulai 1997 sampai sekarang, kualitas hidup ODHA pun membaik," tuturnya.

ADVERTISEMENT




(suc/kna)

Berita Terkait