Melihat Kondisi Ratu Elizabeth II Sebelum Wafat, Positif COVID-19 Februari Lalu

Jakarta -

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun. Hingga kini, tidak ada penjelasan rinci dari pihak Istana Buckingham terkait penyebab kematian Sang Ratu. Namun diketahui, Ratu sempat mengalami sejumlah penyakit. Beberapa jam sebelum wafat, pihak Istana juga melaporkan Ratu dalam pengawasan medis.

Menurut pihak Istana, Ratu Elizabeth meninggal dunia 'dengan damai' di Kastil Balmoral di Skotlandia. Menjelang kematiannya, kesehatan Ratu berada di bawah pengawasan ketat. Pasalnya, Ratu sempat positif COVID-19 beberapa bulan lalu dan mengidap masalah mobilitas episodik.

Pada akhir Oktober 2021, Ratu sempat dianjurkan melakukan perubahan gaya hidup. Saat itu, membatalkan perjalanan yang dijadwalkan ke Irlandia Utara dan dirawat di rumah sakit. Ini adalah masalah kesehatan pertamanya diketahui sejak 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan bulan itu, Ratu Elizabeth disarankan oleh dokter untuk tidak menghadiri KTT iklim di Skotlandia karena masalah kesehatan. Dokter kemudian merekomendasikan Sang Ratu untuk beristirahat selama dua minggu dan hanya melakukan kegiatan ringan.

"Para dokter telah menyarankan bahwa Yang Mulia dapat terus melakukan tugas ringan di meja selama waktu ini, termasuk beberapa Audiens virtual, tetapi tidak untuk melakukan kunjungan resmi apa pun," kata pernyataan dari Istana Buckingham, dikutip dari Today, Sabtu (10/9/2022).

Pada November 2021, Ratu mengalami sakit punggung dan harus melewatkan acara Remembrance Sunday di London. Namun beberapa hari kemudian, Charles, Pangeran Wales, mengatakan kepada Sky News bahwa ibunya baik-baik saja.

Positif COVID-19

Pada akhir Februari 2022, Ratu Elizabeth II didiagnosis positif COVID-19. Saat itu, ia mengalami gejala berupa pilek ringan. Istana Buckingham melaporkan, Ratu tetap melanjutkan tugas ringan di Kastil Windsor selama perawatan.

Saat itu, dia membatalkan beberapa pertemuan virtual sebelum melanjutkan audiensi online pada awal Maret 2022. Dia kemudian melewatkan kebaktian Commonwealth Day pada pertengahan Maret.