Penguasa terlama kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun. Hingga kini, tidak ada penjelasan perihal penyebab pasti wafatnya Sang Ratu. Adapun kondisi terakhir sang Ratu sebelum meninggal mendadak menjadi sorotan. Selain terlihat kurus dan lemah, dalam sebuah foto tangannya tampak keunguan.
Seorang dokter dari Perth, Australia Barat, Dr Deb Cohen-Jones, ikut menyoroti kondisi tangan sang Ratu. Ia mengungkapkan, ungu di tangan sang penguasa terlama di Inggris itu kemungkinan karena tanda kesehatannya yang mulai menurun.
"Sepertinya ada kemungkinan bukti penyakit pembuluh darah perifer. Ini adalah gangguan sirkulasi darah yang menyebabkan pembuluh darah di luar jantung dan otak Anda menyempit, tersumbat, atau kejang," tuturnya dikutip dari Daily Mail, Sabtu (10/9/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang-kadang bisa mengakibatkan gagal jantung. Jika sirkulasi perifer Anda buruk, organ tidak menerima suplai darah yang baik. Ini bisa menjadi tanda kegagalan multi organ," sambungnya lagi.
Dr Deb juga mengamati tangan Ratu Elizabeth II terlihat berbintik-bintik. Kondisi ini biasanya terjadi saat jantung tak lagi mampu memompa darah secara efektif. Ia juga menjelaskan, tekanan darah perlahan turun dan aliran darah ke seluruh tubuh melambat, sehingga menyebabkan ekstremitas mulai terasa dingin saat disentuh.
Meski begitu, Dr Deb menegaskan tidak ada cara untuk mengetahui dengan pasti berapa lama bintik-bintik di tangannya itu muncul. Sebab, Ratu Elizabeth II tidak terlihat di depan publik dalam waktu yang lama dan sering menggunakan sarung tangan.
Sebagai informasi, penyakit pembuluh darah perifer atau peripheral vascular disease (PVD) adalah gangguan sirkulasi yang lambat dan progresif. Penyempitan, penyumbatan, atau kejang pada pembuluh darah dapat menyebabkan PVD. PVD dapat mempengaruhi pembuluh darah di luar jantung termasuk arteri, vena, atau pembuluh limfatik.
Gejala Penyakit Pembuluh Darah Perifer
Dikutip dari Hopkinsmedicine, pengidap penyakit ini biasanya merasakan gejala ringan atau tanpa gejala. Mereka dengan gejala akan merasakan kram kaki yang menyakitkan. Selain itu, beberapa gejala ini juga bisa dirasakan:
- Perubahan pada kulit, termasuk penurunan suhu kulit, kulit tipis, rapuh, mengkilap pada tungkai dan kaki
- Denyut nadi lemah di kaki
- Gangren (jaringan mati karena kurangnya aliran darah)
- Rambut rontok
- Luka yang tidak akan sembuh karena titik-titik tekanan, seperti di bagian tumit atau pergelangan kaki
- Mati rasa, kelemahan, atau berat pada otot
- Nyeri (seperti rasa terbakar) saat istirahat, biasanya dirasakan di jari kaki dan di malam hari saat berbaring
- Perubahan warna biru kemerahan pada ekstremitas
- Mobilitas terbatas
- Kuku kaki yang menebal dan buram











































