Beredar kabar di media sosial yang menyebut Ratu Elizabeth II meninggal dunia akibat Long COVID-19 atau gejala COVID-19 berkepanjangan. Bahkan, seorang dokter dari rumah sakit yang berbasis di Leeds, Dr Kelly Fearnley juga mendukung teori tersebut. Menurutnya, kondisi ratu setelah terkena COVID-19 tak akan sama seperti dulu sebelum terpapar virus itu.
"Turut berduka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II. Setelah menikmati 'dekade kesehatan yang baik' dia tidak pernah sama lagi setelah tertular COVID-19 di musim semi. Menunjuk Liz Truss ke posisi PM awal pekan ini mendengar tangannya menunjukkan tanda vaskulitis Long COVID-19," tuturnya seperti dikutip dari Daily Mail, Sabtu (10/9/2022)
"Tidak diragukan lagi mendengar kematian dipercepat oleh COVID-19," ucapnya lagi.
Terkait beredarnya spekulasi tersebut, Professor Robert Dingwall, seorang sosiolog di Universitas Nottingham Trent yang memberi nasihat kepada pemerintah tentang pandemi, mengatakan tidak etis berspekulasi terkait penyebab kematian sang Ratu. Sebab banyak sekali ketidakpastian tentang kondisi dan penyebab kematian Ratu Elizabeth.
"'Ada terlalu banyak ketidakpastian tentang kondisi dan penyebab kematiannya untuk membuat koneksi apa pun," pungkasnya.
"Pernyataan tentang COVID panjang ini sama-sama tidak etis dan penulisnya harus mencerminkan perilaku mereka sendiri," ucap lagi.
Professor Paul Hunter, ahli epidemiologi di University of East Anglia mengatakan hal yang serupa. Ia memperingatkan untuk tidak menebak-nebak terkait penyebab Ratu meninggal dunia. Tanpa pengetahuan pasti terkait riwayat medis, seseorang tak bisa berspekulasi terkait penyebab kematian orang lain.
"Dalam pandangan saya, tidak etis bagi seorang dokter medis untuk berspekulasi di depan umum tentang penyebab kematian seseorang apakah itu ratu atau tetangga sebelah mereka. Tanpa pengetahuan penuh tentang riwayat medis individu, Anda jarang dapat mengetahui penyebab kematian secara pasti," ucap Hunter.
"Jika Anda memiliki pengetahuan penuh dengan menjadi dokter pasien itu atau dengan mengakses catatan medis mereka secara tidak tepat, spekulasi seperti itu akan menjadi pelanggaran kerahasiaan medis yang sangat tidak etis," lanjut lagi.
Simak Video "Dokter Bicara soal Pangeran Philip di Balik Kematian Ratu Elizabeth II"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/vyp)