Ratu Elizabeth II menghembuskan napas terakhir di usia 96 tahun. Banyak warga yang mengagumi umur panjangnya, mengingat ia pertama kali menjadi ratu di tahun 1952. Penguasa terlama Inggris ini menjadi pemegang rekor ratu terlama memerintah dalam sejarah Inggris, yakni lebih dari 70 tahun.
Ini menjadikannya penguasa Inggris terpanjang kedua, tepat di belakang Raja Perancis Louis XIV, yang memerintah selama 72 tahun sebelum meninggal pada 1715. Lantas, kebiasaan apa saja yang dilakukan Ratu Elizabeth di balik umur panjangnya? Dikutip dari Daily Mail, Sabtu (10/9/2022), berikut 'rahasianya':
Olahraga
Mendiang Ratu Inggris ini diketahui hanya menerapkan aktivitas fisik ringan yang dilakukan setiap hari. Sebanyak dua kali, ia berjalan-jalan dengan anjing peliharaan kesayangannya di Istana Buckingham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penelitian, olahraga ringan seperti jalan kaki setiap hari dapat memperpanjang harapan hidup seseorang dengan menurunkan tekanan darah dan stres. Sebuah tinjauan besar pada tahun 2016 menemukan bahwa hanya 15 menit olahraga setiap hari pada orang dewasa di atas usia 60 tahun dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 22 persen.
Selain berjalan dengan anjing kesayangannya, Ratu Elizabeth II juga penunggang kuda yang baik. Meskipun di bulan-bulan terakhir kesehatan sang Ratu menurun, ia dilaporkan masih melakukan 'perjalanan lembut' di sekitar Kastil Windsor dengan menunggang kuda.
Menjaga Otak Tetap Berstimulasi
Sejak menjadi Ratu pada tahun 1952, Elizabeth kerap kali menerima kotak merah besar yang penuh dengan dokumen. Kotak itu berisi laporan parlemen, dokumen intelijen, dan surat-surat lain yang digunakan untuk menyampaikan kiriman harian dari pemerintah kepada raja.
Sebelum terjebak dalam pekerjaan resminya, setiap hari ia membaca beberapa surat kabar atau mendengarkan radio transistor kuno saat sarapan. Hal tersebut dilakukannya untuk menjaga otak agar tetap terstimulasi dan berfungsi dengan baik.
Adapun menjaga otak tetap terstimulasi adalah salah satu cara terbaik untuk menangkal demensia. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan bulan lalu menemukan bahwa aktivitas mental secara teratur menurunkan risiko penyakit hingga 23 persen.
Ini termasuk membaca atau menulis untuk kesenangan, menonton televisi, mendengarkan radio, bermain game atau alat musik, menggunakan komputer dan membuat sesuatu.
Penelitian pada lebih dari 2 juta orang, menyimpulkan hobi ini membantu menjaga dan meningkatkan daya ingat, kemampuan berpikir dan bernalar, serta mencegah kemerosotan mental.
Menjaga Pola Makan dan Berat Badan
Sang Ratu tidak pernah terlihat kelebihan berat badan, bahkan di saat dirinya mengalami gangguan mobilitas. Hal tersebut dikarenakan ia mengonsumsi makanan yang sehat. Ia dilaporkan memulai harinya dengan mengonsumsi teh Earl Grey dan biskuit.
Kemudian dilanjut dengan sarapan berupa sereal, yoghurt, roti panggang, dan selai jeruk yang dikatakan sebagai makanan favoritnya.
Yogurt kaya akan protein, kalsium, vitamin, dan probiotik, yang menjaga usus tetap sehat, sistem kekebalan tubuh kuat, dan mencegah masalah pencernaan. Diperkirakan bakteri baik meningkatkan lapisan usus dan mencegah racun memasuki aliran darah.
Selain itu, sang Ratu sesekali menikmati kippers untuk sarapan, yang konon disukainya selama tahun-tahun perang ketika ikan kalengan dapat dengan mudah diawetkan atau diasapi haddock.
Ikan ini memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang berguna mengurangi peradangan, membersihkan plak dari pembuluh darah, hingga menjaga jantung berdetak normal. Kandungan proteinnya yang tinggi dan rendah kalori menjadikannya makanan super yang sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang dan tubuh ramping di usia tua.
Rutinitas Terstruktur
Ratu Elizabeth II kerap dijuluki sebagai makhluk kebiasaan. Bryan Kozlowski, penulis tentang rutinitas harian raja pada tahun 2020 membeberkan rutinitas ratu setiap hari. Di antaranya:
- Ratu bangun jam 7.30 pagi
- Menikmati secangkir Earl Grey
- Mandi sebelum sarapan
- Membaca surat kabar atau mendengarkan radio saat sarapan
- Menyaring kotak merahnya dan mengadakan rapat
- Kunjungan sore di luar Istana, kembali pada waktunya untuk minum teh sore
- Membaca laporan parlemen
- Di tempat tidur jam 11 malam dengan jurnal dan bukunya
Menurut para peneliti dari Northwestern University di Illinois di AS, menjalankan rutinitas sehari-hari dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Ini bisa menghentikan penumpukan peradangan. Saat khawatir, tubuh melepaskan bahan kimia yang dirancang untuk melawan penjajah asing.











































