Viral Di-bully gegara Gestur 'Bencong', Ternyata Gejala Autisme

Viral Di-bully gegara Gestur 'Bencong', Ternyata Gejala Autisme

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 13 Sep 2022 08:01 WIB
Viral Di-bully gegara Gestur Bencong, Ternyata Gejala Autisme
Viral kisah pria dibully gegara gesture ngondek ternyata gejala autisme (Foto: Getty Images/iStockphoto/doble-d)
Jakarta -

Viral cerita seorang pria menjadi korban bullying sejak kecil hingga SMP, bahkan mengaku sempat mengalami kekerasan seksual. Lantaran gesturnya dinilai 'ngondek' alias feminin, ia beberapa kali dicap 'bencong' oleh teman-temannya.

"Aku merasa nggak suka hal feminin dan ngerasa biasa saja. Ternyata gestur yang dianggap bencong itu gestur autistik," cerita dia dalam thread viral akun Twitter pribadinya @BayuDewey, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Senin (12/9/2022).

Pria bernama Bayu itu mengungkap rasa sakit dan gelisah kerap muncul jika menahan sejumlah gestur tertentu. Setelah melakukan pemeriksaan psikolog, ia dinyatakan menyandang asperger. Apa itu?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Web MD, asperger dikategorikan autisme ringan. Penyandang asperger umumnya ditandai dengan memiliki masalah interaksi sosial hingga ketertarikan fokus pada satu subjek tertentu. Mereka juga disebut melakukan perilaku yang sama berulang kali.

Seperti yang diceritakan Bayu, dirinya beberapa kali melakukan ekokalia atau mengulang perkataan seseorang. Respons lain yang berulang kali dirasakan yakni kepala terasa sakit saat mendengar suara nyaring. Bayu juga mengaku sering kikuk saat berada di lingkungan sosial.

ADVERTISEMENT

"Saat kuliah diteriakin di ospek itu kepala rasanya kesakitan dan kuping berdenging terus. Ini juga yang terjadi di kerjaan pertama saat saya dibentak-bentak atau di lingkungan bising. Kesakitan dan merasa nggak bisa ngapa-ngapain," kata dia.

Bayu menyebut tidak pernah ada rasa curiga atas kondisi yang dialaminya sejak kecil, ia juga tak pernah berpikir jika dirinya autistik. Terlebih, Bayu nyaris selalu meraih prestasi dan penghargaan di sejumlah bidang, khususnya akademis.

Dalam pekerjaan, Bayu pun kerap mendapat predikat karyawan teladan, sehingga tak terlintas pikiran dirinya mengalami gejala autis. Setelah didiagnosis asperger, cerita lain terungkap. Siapa sangka, sang ibu, sebenarnya sudah pernah diperingatkan atas kemungkinan autistik ringan Bayu.

"Setelah hasil assessment ketahuan bahwa saya Asperger, saya, bapak, kakak pergi ke sahabat almarhumah ibu. Beliau pakar anak berkebutuhan khusus, ternyata beliau sudah ingatkan ibu sejak dulu tetapi ibu denial," terangnya.

NEXT: Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke ahli

Meski begitu, sang ibu disebutnya tak sepenuhnya mengabaikan peringatan tersebut lantaran mendidik Bayu dengan metode membaca, tulis, hingga menghitung khusus pendidikan anak berkebutuhan khusus. Asupan nutrisi Bayu juga jadi perhatian khusus dari sang ibu.

"Ternyata strict-nya ibu itu berpengaruh ke reaksi fisik saya jadi lebih bisa terkontrol. Saat rantau pertama kali kuliah, saya yang ngerasa bebas jadi kalap jajan ini itu. Sejak kuliah saya pertama opname dan sering tumbang sampai kerja. Tiap tahun masuk RS," beber Bayu.

Mengetahui diagnosis asperger di usia 30, menurutnya tak mudah. Namun, kegelisahan selama ini terjawab. "Buat teman-teman, maaf ya aku kikuk kalau selama ini ketemu langsung nggak by chat. Ngintilin teman-teman dekat terus," kata dia.

Pesan soal perundungan

Berkaca dari pengalamannya, Bayu menyarankan untuk tidak ragu periksa ke ahli jika merasa ragu dengan kondisinya atau buah hatinya. Menurutnya, penanganan akan lebih optimal jika dilakukan sedini mungkin.

"Jangan diagnosis dan bertindak sendiri," saran Bayu.

Apabila bertemu dengan penyandang asperger, ia menyarankan untuk lebih baik menegur jika ada perilaku yang mengganggu.

"Itu tidak akan menyakiti dia, malah menambah wawasan dia untuk tahu apa yang perlu diadaptasi dan dimengerti, saling belajar mengenal perspektif asperger dan yang non, daripada menjauhi apalagi merundung," pesannya.

Halaman 2 dari 2
(naf/up)

Berita Terkait