Vertigo adalah kondisi saat seseorang mengalami sensasi lingkungan sekitarnya terasa berputar, melayang, dan tidak seimbang. Vertigo bukanlah sebuah penyakit, tetapi gejala dari gangguan kesehatan yang mendasarinya.
Vertigo dapat berlangsung dalam hitungan menit hingga jam. Selain itu, ia bisa muncul dan hilang kapan saja.
Jenis Vertigo
Dikutip dari Cleveland Clinic, vertigo memiliki dua jenis berdasarkan kondisinya, yaitu:
1. Vertigo Perifer
Vertigo perifer adalah kondisi yang terjadi saat ada gangguan pada telinga dalam. Penyebabnya yaitu:
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Penyebab paling umum dari vertigo. Terjadi saat mengubah posisi kepala dan badan.
Penyakit Ménière
Kondisi ini disebabkan cairan yang menumpuk di telinga dalam, disertai telinga berdenging, gangguan pendengaran, hingga rasa penuh pada telinga yang memicu terjadinya serangan vertigo.
Labirinitis
Kondisi saat telinga bagian dalam mengalami radang atau terinfeksi. Orang dengan labirinitis juga dapat mengalami nyeri kepala, sakit telinga, perubahan penglihatan, telinga berdenging atau gangguan pendengaran.
2. Vertigo sentral
Vertigo sentral adalah kondisi yang terjadi saat ada gangguan di otak. Penyebabnya bisa karena infeksi otak, tumor otak, cedera otak, atau stroke.
Gejala Vertigo
Vertigo sering dipicu oleh perubahan posisi kepala. Umumnya, orang dengan vertigo menggambarkan kondisinya, seperti:
- Berputar
- Terasa miring
- Pandangan bergoyang
- Tidak seimbang
Kondisi lain yang dapat menyertai vertigo, antara lain:
- Mual dan muntah
- Gerakan mata yang tidak normal atau menyentak (nystagmus)
- Nyeri kepala
- Berkeringat
- Telinga berdenging atau gangguan pendengaran (tinitus)
Faktor Risiko Vertigo
Selain penyebab, ada beberapa hal yang bisa menjadi faktor risiko dari vertigo. Hal tersebut meliputi:
- Wanita lebih sering mengalami vertigo.
- Kelompok lansia di atas 50 tahun.
- Pernah mengalami gejala vertigo sebelumnya.
- Keluarga dengan riwayat vertigo.
- Pernah mengalami cedera kepala.
Diagnosis Vertigo
Dalam mendiagnosis vertigo, memerlukan proses yang cukup rumit. Sebab, orang dengan kondisi ini sering mengalami kesulitan ketika menggambarkan gejala spesifiknya.
Namun, setiap orang diberikan pemeriksaan yang berbeda, tergantung penyebab vertigo yang dicurigai. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter:
- Dokter akan mencari tahu apakah pasien mengalami vertigo dengan menanyakan keluhannya. Kemudian, akan fokus untuk mencari penyebabnya.
- Dokter akan menanyakan tentang riwayat vertigo pada keluarga atau rekam medis pasien. Setelahnya, diberikan pemeriksaan fisik, dan berbagai tes.
- Dokter dapat melakukan pemeriksaan, seperti Dix Hallpike manuver untuk memunculkan gejala vertigo yang dialami.
- Melakukan pemeriksaan fisik lain untuk mengukur keseimbangan pasien, menganalisis gerakan mata, ataupun menilai sisi tubuh mana yang terkena vertigo.
- Pemeriksaan penunjang, misalnya CT Scan atau MRI kepala.
- Pada beberapa kasus, dilakukan juga tes pendengaran, tes penglihatan, tes darah, serta tes alergi.
Pengobatan Vertigo
Pengobatan vertigo yang tepat bergantung pada faktor penyebabnya.
1. Obat-obatan
Mengobati penyebab vertigo membantu meringankan gejala. Dokter akan meresepkan antibiotik bila masalahnya disebabkan oleh infeksi.
Selain itu, obat dengan kategori steroid dapat membantu mengurangi peradangan. Beberapa obat lain juga memberikan efek meredakan gejala penyertanya, seperti mual atau mabuk perjalanan.
2. Rehabilitasi Vestibular
Jika vertigo dikarenakan masalah telinga bagian dalam, jenis terapi fisik bisa membantu mengurangi gejalanya.
3. Canalith Repositioning Procedure (CRP)
Bila pasien menderita BPPV, pengobatan CRP membantu memindahkan endapan kalsium ke ruang telinga bagian dalam agar diserap oleh tubuh sehingga megurangi vertigo.
4. Pembedahan
Pembedahan mungkin diperlukan untuk pasien vertigo yang disebabkan oleh tumor otak atau cedera kepala
Kapan Harus ke Dokter?
Penanganan khusus dari dokter harus segera diberikan bila vertigo muncul kembali secara berkala selama lebih dari satu minggu dan dibarengi dengan gejala penyerta, seperti:
- Sakit kepala yang sangat parah
- Gangguan pendengaran
- Penglihatan ganda atau kehilangan penglihatan
- Demam
- Bicara cadel atau kesulitan berbicara
- Kelemahan anggota badan
- Penurunan kesadaran
- Mati rasa atau kesemutan
- Kesulitan berjalan
- Kehilangan koordinasi
- Muntah terus menerus
Ditinjau oleh:
dr Erlindah Ernawati, SpN
Dokter Spesialis Neurologi
Primaya Hospital Pasar Kemis
![]() |
Simak Video "Mengenal Gangguan Vertigo dan Penanganannya"
[Gambas:Video 20detik]
(Fadilla Namira/suc)