Disorot di Tragedi Kanjuruhan, Ini Efek Gas Air Mata Menurut Dokter Paru

ADVERTISEMENT

Disorot di Tragedi Kanjuruhan, Ini Efek Gas Air Mata Menurut Dokter Paru

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Minggu, 02 Okt 2022 09:53 WIB
Police officers and soldiers stand amid tear gas smoke after clashes between fans during a soccer match at Kanjuruhan Stadium in Malang, East Java, Indonesia, Saturday, Oct. 1, 2022. Panic following police actions left over 100 dead, mostly trampled to death, police said Sunday. (AP Photo/Yudha Prabowo)
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. (Foto: AP/Yudha Prabowo)
Jakarta -

Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya mengakibatkan 130 orang tewas. Kerusuhan terjadi usai tim suporter tuan rumah yang tidak menerima kekalahan turun ke lapangan selepas laga.

Insiden tersebut membuat pihak kepolisian berkali-kali melepaskan gas air mata yang membuat penonton berdesakan keluar. Kondisi ini menyebabkan banyak penonton kekurangan oksigen berujung meninggal dunia.

Mengenai efek gas air mata pada saluran pernapasan, spesialis paru dari RS Paru Persahabatan dr Agus Dwi Susanto mengatakan paparan gas tersebut rentan menyebabkan iritasi pada hidung sampai saluran napas bawah.

"Gejala dari hidung berair, rasa terbakar di hidung dan tenggorokan, batuk, dahak, nyeri dada, sesak napas," kata dr Agus saat diwawancarai detikcom, Minggu (2/10/2022).

Komponen dalam gas air mata rentan membuat seseorang yang menghirupnya tersedak. Komponen gas air mata yang paling umum digunakan adalah 2-chlorobenzalmalononitrile (gas CS).

Senyawa lain yang digunakan atau disarankan sebagai gas air mata termasuk bromoaseton, benzil bromida, ethyl bromoacetate, xylyl bromide, dan α-bromobenzyl sianida.

Dikutip dari Healthline, efek lain yang bisa timbul di saluran pernapasan akibat menghirup gas air mata yakni:

  • Rasa terbakar dan gatal di tenggorokan
  • Kesulitan bernapas
  • Batuk
  • Dada sesak
  • Mual
  • Muntah
  • Gagal napas

Dalam kasus yang parah, paparan gas air mata konsentrasi tinggi atau paparan di ruang tertutup atau untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kematian.



Simak Video "Kata Ahli soal Gas Air Mata Sebabkan Kematian di Tragedi Kanjuruhan"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT