Sejumlah media ramai-ramai membahas rumor Lesti Kejora mengalami kerongkongan bergeser akibat KDRT (Kekerasan dalam Rumah Tangga). Dokter memastikan hal itu mustahil, kalaupun dicekik maka efeknya tidak seperti itu.
Spesialis penyakit dalam sekaligus pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan, kerongkongan adalah bagian saluran cerna atas berbentuk seperti tabung dan bagian kerongkongan bawahnya berlanjut ke lambung. Tiga bagian kerongkongan terdiri kerongkongan atas (proksimal), tengah (medial) dan bawah (distal).
Ia meluruskan, pada dasarnya kerongkongan tidak bisa bergeser. Namun akibat aksi pencekikan, yang bisa terjadi adalah trauma pada batang tenggorokan. Pada kondisi tersebut, saluran napas bisa terganggu dan berisiko fatal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerongkongan atas ini berdekatan dengan trakea bagian atas dari saluran pernafasan yang diatasnya ada pita suara (laring). Jadi kalau terjadi trauma pada leher atas, yang terkena tenggorokan bukan kerongkongan, suatu daerah di atas kerongkongan dan trakea," jelas Prof Ari dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (3/10/2022).
"Kalaupun proses pencekikan di bawah tenggorokan yang trauma trakea (batang tenggorokan). Jika pencekikan terus terjadi bisa menyebabkan gangguan jalan nafas jika berlanjut bisa fatal," imbuhnya.
Lebih lanjut Prof Ari menjelaskan, pergeseran tenggorokan bisa terjadi disebabkan pembengkakan pada trakea atas. Kondisi ini disebabkan oleh trauma atau tumor.
"Batang tenggorokan atau trakea bisa mengalami pergeseran atau deviasi karena pembengkakan pada daerah trakea atas bisa karena trauma atau tumor. Bahkan kalau pembengkakan meluas bisa mengganggu proses menelan," pungkas Prof Ari.
(vyp/up)











































