Adapun obat tersebut rupanya mendapatkan izin untuk diekspor ke luar negara India.
"Produsen yang berbasis di Haryana ini mendapat izin dari Badan Pengawas Obat Negara untuk membuat produk Promethazine Oral Solution BP, Kofexnalin Baby Cough Syrup, MaKoff Baby Cough Syrup, dan MaGrip n Cold Syrup untuk ekspor saja," kata Kementerian Kesehatan India.
1. Tambah Lagi, Jadi 69 Anak yang meninggal
Dikutip dari DW, terdapat tiga anak yang meninggal pada akhir pekan lalu akibat cedera ginjal akut usai minum sirup paracetamol. Kini jumlah kematian yang diduga disebabkan obat sirup tersebut meningkat menjadi 69 anak.
Pihak berwenang Gambia juga melaporkan, sebanyak 81 anak masih menjalani perawatan di rumah sakit berjuang untuk hidup mereka.
2. Mengandung 2 Bahan Berbahaya
WHO telah menghubungi regulator obat nasional India pada 29 September lalu untuk memulai penyelidikan.
"[Kami meminta WHO membagikan laporan yang menetapkan] hubungan sebab kematian dengan produk medis yang bersangkutan," demikian pernyataan resmi regulator obat India dikutip dari BBC.
Berdasarkan analisis laboratorium WHO, ditemukan bahan berbahaya, seperti dietilen glikol dan etilen glikol yang terkandung dalam obat batuk tersebut. Kandungan bahan itu bisa menyebabkan gagal ginjal akut.
WHO juga menyatakan zat-zat itu beracun bagi manusia dan bisa berakibat fatal. Efek racunnya dapat mencakup sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental dan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian.
NEXT: Negara yang terima ekspor sirup paracetamol hingga Presiden Gambia sebut kasus ini mulai terkendali
Simak Video "Video BPOM soal Obat Batuk Picu Kematian di India: Tak Beredar di Indonesia"
(suc/up)