.webp)
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan temuan 131 anak di Indonesia terkena gangguan ginjal akut misterius, dengan penyebab yang tak kunjung diketahui hingga kini. Seperti apa kondis para pasien kini?
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) menjelaskan, anak-anak yang terjangkit gangguan ginjal tersebut juga mengalami gangguan pada organ-organ lainnya. Kondisi itu juga dibarengi penggumpulan darah berlebihan.
"(Anak dengan gangguan ginjal akut misterius) tidak hanya mengalami gangguan pada ginjal. Ketika kami melakukan pemeriksaan secara mendetil laboratorium dan kami mengamati gejala klinisnya dalam perjalanannya di rumah sakit, mereka ini sebenarnya mengalami apa yang kami sebut dengan peradangan di banyak organ. Ada tanda-tanda peradangan di hatinya juga, kemudian ada juga gangguan dalam sistem darahnya," terangnya dalam konferensi pers virtual 'Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak', Selasa (11/10/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sepertinya ini bukan hanya melibatkan organ ginjal, meskipun manifestasi awalnya memang semuanya itu di ginjal. Tapi yang kita dapatkan adalah sebetulnya terjadi ada keterlibatan organ-organ lain. Kami melihat anak-anak ini pada perjalanannya terjadi penurunan kesadaran," imbuh dr Eka.
dr Eka menyebut hingga kini pihaknya belum bisa menemukan konklusi apa pun terkait penyebab kasus gangguan ginjal akut misterius. Namun ia melaporkan, sebagian pasien telah dipulangkan dari rumah sakit dalam kondisi ginjal pulih.
"Anak-anak ini bukan terjadi sumbatan dalam aliran buang air kecil, bukan. Tetapi memang ginjalnya tidak memproduksi air seni sama sekali. Kami sudah memasang kateter. Katerernya itu kering dan kami juga melihat di USG tidak ada produksi urinnya. Tidak ada sumbatan yang mungkin bisa menghambat pengeluaran urinnya," jelasnya.
"Dari data pasien saya mungkin bisa disampaikan. Ada beberapa pasien kami yang pulang dalam kondisi fungsiginjalnya pulih sempurna. Ada satu juga yang fungsiginjalnya belum
(kna/kna)
