Waduh! Kebiasaan Jajan Gorengan Ternyata Bikin BPJS Tekor, Ini Sebabnya

ADVERTISEMENT

Waduh! Kebiasaan Jajan Gorengan Ternyata Bikin BPJS Tekor, Ini Sebabnya

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 13 Okt 2022 10:01 WIB
Gorengan, the popular and traditional Javanese side dish of food deep-fried in batter; a typical dish served in Nasi Kucing fare. This fritter dish consists of mixed vegetable fritters on the left and tempeh fritters on the right. Fritters are served with small green chili peppers. The dish is served on a woven bamboo plate lined with banana leaf. It is placed on a wooden table lined with recycled brown paper. In the background is a Javanese batik curtain.
Kebanyakan makan gorengan picu penyakit mematikan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008)
Denpasar -

BPJS Kesehatan menyoroti sederet penyakit katastropik yang membutuhkan pengeluaran biaya paling besar. Ditegaskan, penyakit tersebut sebenarnya merupakan jenis penyakit yang bisa dicegah. Hanya saja, masyarakat Indonesia dianggapnya sulit meninggalkan pola makan tertentu, seperti tinggi asupan garam.

Misalnya tekanan darah tinggi (hipertensi). Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof Ghufron Mukti menyinggung, akibat tingginya konsumsi garam, angka hipertensi di Indonesia mencapai 30 persen.

"Kalau seperti penyakit hipertensi sebetulnya bisa (dicegah). Sebetulnya hipertensi itu tergantung. Tapi intinya, secara umum harus dikurangi garam. Kalau bisa dianjurkan masyarakatnya jangan makan garam terlalu banyak. Masyarakat kita itu kalau garamnya tidak banyak, tidak puas, tidak lezat. Jadi garamnya harus banyak," bebernya dalam media workshop BPJS Kesehatan 2022, Bali, Rabu (12/10/2022).

"Masalahnya lagi-lagi, orang itu menurut survei, angka hipertensi kita itu sekitar 30 persen. Bayangkan, artinya ada 10 orang 3 di antaranya itu hipertensi. Sekarang kita hitung di sini ada berapa? 200 orang? Ini artinya 60-an orang hipertensi. Cuma tahu atau nggak? Diperiksa atau nggak? Itu bisa dikendalikan dengan olahraga teratur, istirahat yang cukup," imbuh Prof Ghufron.

Padahal, dr Ghufron menegaskan, hipertensi bisa merembet pada komplikasi kesehatan lainnya. Misalnya jika seseorang terkena diabetes melitus, jika sebelumnya memiliki riwayat hipertensi, maka ia berisiko ikut terkena gagal ginjal.

Gegara Jajanan Gorengan

Selain konsumsi garam, penggunaan minyak goreng juga ikut disoroti Prof Ghufron. Pasalnya, kebiasaan menggunakan minyak goreng berulang kali berisiko memicu penyakit termasuk kanker.

"Bagaimana orang Indonesia, mohon maaf, sering jajan dan jajannya itu gorengan. Gorengannya minyaknya bisa untuk goreng 30 kali," beber Prof Ghufron lebih lanjut.

"Kurang sehat. Karena itu karsinogenik. Minyak jelantah ini yang berulang kali tapi ya enak juga. Itu susunan kimiawinya sudah berubah. Itu karsinogenik, artinya kalau kebanyakan menimbulkan kanker. Bisa nggak dicegah? Ya bisa, jangan makan terlalu banyak," pungkasnya.

Seiring itu, berikut daftar penyakit dengan pengeluaran terbesar menurut paparan Prof Ghufron:

  1. Penyakit jantung dan pembuluh darah
  2. Kanker
  3. Stroke
  4. Talasemia
  5. Sirosis hepatis
  6. Leukimia
  7. Gagal ginjal
  8. Hemofilia


Simak Video "Rumah Sakit di Indonesia yang Terapkan KRIS BPJS Kesehatan"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT