Sementara Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut hal itu masih dalam pembahasan.
"Kita diskusi dengan para epidemiolog lain. Kan tim kita juga beberapa adalah epidemiolog," jelasnya kepada detikcom Rabu (19/10/2022).
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono disebut mengungkap 15 obat dari 18 produk yang diuji tercemar etilen glikol. Namun, dr Nadia mengklarifikasi, hasil analisis dari laboratorium belum dirilis, sehingga kepastian cemaran di 18 obat tersebut belum bisa dipastikan.
Belakangan, beredar pula daftar rincian 15 obat sirup yang tercantum mengandung etilen glikol. Belakangan, BPOM RI baru merilis 5 obat yang terkonfirmasi memiliki kandungan cemaran etilen glikol di atas kadar aman.
Epidemiolog Dicky menyayangkan ketidakjelasan informasi yang terjadi. Menurutnya, pemerintah harus membuka data obat yang mungkin tercemar, meskipun masih dalam dugaan.
"Kita harus meminimalisir adanya ketidakpastian, jadi informasi, komunikasi risiko yang tepat ini menjadi sangat penting," sebut Dicky saat dihubungi detikcom Kamis (20/10/2022).
"Antara lain adalah dengan menyampaikan, meskipun masih dalam dugaan, ya mana saja sih yang kira-kira tercemar atau ada paparan etilen glikol dietilen glikol," sambung dia.
Simak Video "Video: Istri di Jatim Donorkan Ginjal Untuk Suaminya"
(naf/up)