Kronologi Balita Jakbar Meninggal Gagal Ginjal Misterius, Sempat Cuci Darah

Kronologi Balita Jakbar Meninggal Gagal Ginjal Misterius, Sempat Cuci Darah

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 22 Okt 2022 11:32 WIB
Kronologi Balita Jakbar Meninggal Gagal Ginjal Misterius, Sempat Cuci Darah
Kronologi balita Jakbar alami gagal ginjal misterius. (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Jakarta -

Pilu balita asal Jakarta Barat, AA, meninggal dunia karena infeksi gagal ginjal akut yang dialaminya. Sebelum meninggal, balita berusia 2 tahun 11 bulan itu sempat menjalani cuci darah.

Sang ayah, Iing Syahputra (38), menceritakan sederet gejala yang dialami AA sebelum masuk rumah sakit. Dalam wawancara dengan detikcom, Sabtu (22/10/2022), Iing mengatakan AA sempat meminum obat sebelum kondisinya semakin memburuk.

5-6 September

AA mengalami demam tinggi dan dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya untuk dicek lebih lanjut. Ia pun diresepkan sejumlah obat berupa paracetamol sirup, obat batuk tablet, dan obat flu tablet.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

8 September

Namun hingga beberapa hari setelahnya, kondisi AA tidak kunjung membaik. Ia pun kemudian dibawa lagi ke puskesmas, namun nakes hanya memberikan obat antibiotik kepada AA.

Setelah mengonsumsi obat antibiotik sirup yang diresepkan tersebut, kondisi AA semakin memburuk. Iing mengungkapkan bahwa sang anak langsung mengalami sakit perut hingga tak mengeluarkan urine.

ADVERTISEMENT

9 September

Kondisi AA semakin gawat karena mengalami sesak napas dan tidak bisa tidur sampai pagi.

10 September

AA dibawa ke UGD dan terlihat saturasinya hanya 87 persen. Setelah mendapatkan tindakan, kondisi AA sempat membaik dan kadar oksigen dalam darahnya naik ke 90 persen.

Saat di rontgen, terlihat ada infeksi di ginjal dan paru-paru AA.

Next: AA sempat cuci darah

Dirujuk ke RSCM

Setelah menjalani perawatan khusus di RSCM, kondisinya AA sempat membaik hingga dipindahkan ke ruang rawat inap dari PICU. Di sana, balita yang belum genap tiga tahun itu harus menjalani hemodialisa atau cuci darah.

Namun setelah dua malam dirawat di ruang inap, kondisinya kembali menurun lantaran terlambat untuk menjalani cuci darah. Keterlambatan itu membuat AA tidak sadarkan diri.

"Akhirnya Jumat pagi itu jam 10 diganti saluran buat cuci darah itu, di hari Jumat jam 10 pagi selama 3 jam tapi karena dia nggak kuat, cuma sekitar 2 jam dihentikan. kondisinya sudah tidak sadar, sudah tidak ada respon," ucap Iing.

AA sempat menjalani resusitasi jantung dan pemasangan ventilator. Sempat sadar selama beberapa jam namun meninggal dunia.

"Kondisinya terus menurun-menurun sampai dia pulang duluan ke Allah," imbuh Iing.

Sejauh ini dilaporkan 214 anak di Indonesia mengalami gagal ginjal akut misterius. Sekitar 133 di antaranya meninggal dunia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: BPOM Minta Tambahan Anggaran Rp 2,6 T, Tak Mau Kasus Gagal Ginjal Akut Terulang"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)

Berita Terkait