Curhat Dokter di Hari Dokter Nasional: Biaya Kedokteran Makin Tinggi

Curhat Dokter di Hari Dokter Nasional: Biaya Kedokteran Makin Tinggi

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 26 Okt 2022 09:43 WIB
Curhat Dokter di Hari Dokter Nasional: Biaya Kedokteran Makin Tinggi
Foto: Getty Images/iStockphoto/Andrei Vasilev
Jakarta -

Dedikasi dan semangat dokter yang begitu tinggi menyelamatkan bangsa dari kegelapan di masa pandemi, demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo. Tak dapat dipungkiri peran tenaga kesehatan sangat penting bagi bangsa, terutama saat ini ada kekhawatiran baru soal gagal ginjal akut yang terjadi pada anak.

Peran dokter tak lepas dari tanggung jawab mereka untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada pasien. Hanya saja di sisi lain, banyak kendala yang dihadapi oleh para dokter saat ini.

Founder JDN Indonesia dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K) mengirim curhatannya tentang keluh kesah tenaga kesehatan di hari kesehatan nasional. Salah satu yang disoroti adalah tentang problema dokter radiologi soal izin praktek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut isi curhatan yang disampaikan kepada Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan:

Kepada Yang Kami Hormati

ADVERTISEMENT

Bapak Budi Gunadi Sadikin, Ibu Sri Mulyani, dan Mas Nadiem Makarim
di - tempat

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Sehat, Cerdas, dan Sejahtera.

Untuk Bapak dan Ibu yang dengan kewenangan ditangannya diharapkan bisa membantu menghadirkan solusi atas beberapa masalah yang sedang dihadapi oleh sejawat kami para dokter, calon dokter dan tenaga kesehatan lainnya diseluruh Indonesia.

Adapun sehingga kami menyampaikan curahan hati kepada Bapak dan Ibu adalah :

1. Puluhan dokter spesialis radiologi yang sudah lulus dan masih berjuang untuk mendapatkan hak berupa kebolehan berpraktik agar bisa memberikan pelayanan kepada warga kita.

2. Banyaknya sejawat dokter diaspora WNI yang telah menyelesaikan masa pendidikan dan dipandang bisa ikut membantu pembangunan dan akselerasi layanan kesehatan di Indonesia.

3. Poin yang tidak kalah urgent adalah masyarakat kita, para orang tua, calon dokter, calon dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya rasa-rasanya perlu pengayoman dari Bapak dan Ibu sekalian, tak lupa dari Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin, agar cita anak-anak bangsa kita untuk mengembangkan dirinya melalui jalur pendidikan kedokteran dan tenaga kesehatan tidak terkendala biaya yang makin kesini (sebagiannya) makin tinggi.

NEXT: Usulan

Beberapa usulan yang ingin kami sampaikan yang -insyaAllah- bisa menjadi solusi adalah:

1. Urun rembug stakeholder terkait antara lain Ketua Konsil Kedokteran Indonesia, Ketua PDSRI, Ketua PDSRKI, Ketua PB IDI, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Semoga para Begawan bisa menghadirkan solusi dari urun rembug dalam nuansa kesejawatan dan persaudaraan tersebut.

2. Diaspora memiliki kompetensi yang secara prinsip setara dengan dokter lulusan dalam negeri dan poin penguasaan bahasa asing serta jejaring yang bisa dioptimalkan untuk mengakselerasi & memperkuat sektor kesehatan di negara kita. Oleh karena itu, negeri kita akan sangat diuntungkan bila para dokter diaspora ini mendapatkan dukungan dan kemudahan untuk kembali mengabdi & berkarya di tanah air.

3. Indonesia selayaknya mampu menjadi negara dimana para orang tua tidak harus menjual aset mereka atau bahkan terlilit utang untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Bapak dan Ibu lah yang memiliki kemampuan dan diberikan wewenang untuk dapat menyelesaikan masalah ini. Biaya pendidikan tenaga kesehatan kita perlu angka batas atas yang terukur. Negara perlu terus hadir untuk membantu Mahasiswa, Orang Tua, Dosen, dan Kampus agar makin banyak sarjana-sarjana terbaik yang lahir dan menguatkan pondasi bersama menuju Indonesia Emas 2045.

Demikianlah curhat singkat kami, semoga berkenan di hati Bapak dan Ibu, serta dapat menjadi pertimbangan. Kami berharap semoga bisa mendapatkan solusi yang menenangkan dan menyehatkan bagi semua dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Atas perhatian Bapak dan Ibu, kami haturkan banyak terima kasih.

Selamat Hari Dokter Nasional untuk rekan sejawat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga pulau Rote. Semoga Allah senantiasa membimbing dan melindungi para dokter dan juga tenaga kesehatan kita dalam upaya menjaga kedaulatan sehatnya rakyat kita.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hormat saya,
Seorang dokter, seorang murid, seorang junior
dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K)
(Chairman JDN Indonesia)

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Peringati Hari Kesehatan Nasional, Menkes Soroti Kurangnya Dokter"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)

Berita Terkait