Kenaikan ini mulai terlihat seiring dengan dilaporkannya COVID-19 Omicron XBB. Namun, pemerintah belum bisa memastikan apakah tren kenaikan kasus disebabkan oleh subvarian Omicron tersebut.
Mengutip pernyataan WHO, juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito sebelumnya menyebut puncak Omicron XBB diyakini bakal tercapai di Januari 2023. Pakar epidemiologi Dicky Budiman juga menyebut kemungkinan Desember hingga awal Januari bisa dilaporkan kenaikan kasus.
"Namun, dengan kemampuan sekarang, mungkin kita hanya berhasil mengidentifikasi 5 ribu kasus," terang dia baru-baru ini.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(naf/naf)