Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus anak meninggal yang disebabkan oleh gagal ginjal akut. Per 31 Oktober, ada 159 anak meninggal akibat penyakit tersebut.
"Terbanyak (meninggal) itu di kelompok umur 1-5 tahun sebanyak 106 anak," beber juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Selasa (1/11/2022).
Rincian usia anak meninggal gagal ginjal akut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- <1 tahun: 21 anak
- 1-5 tahun: 106 anak
- 6-10 tahun: 23 anak
- 11-18 tahun: 9 anak
Lebih lanjut dr Syahril mengatakan jumlah kasus kumulatif gagal ginjal akut hingga 31 Oktober mencapai 304 kasus yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Berdasarkan umur, anak usia 1-5 tahun menjadi pasien terbanyak dengan jumlah 173 anak.
"Terbanyak dirawat di RSUP Cipto Mangunkusumo atau RSCM," tambah Syahril.
Sejauh ini kebijakan antisipatif terus dilakukan Kementerian Kesehatan dalam menekan angka kesakitan dan kematian akibat gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mendatangkan ratusan vial obat Antidotum (penawar) Fomepizole injeksi yang didatangkan dari Singapura, Australia, Kanada, dan Jepang.
"Sebanyak 146 vial sudah disebarkan ke 17 rumah sakit di 11 provinsi, sementara 100 vial disimpans ebagai stok di instalasi farmasi pusat," jelas dr Syahril.
Gejala yang mengarah ke gagal ginjal akut seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni/air kecil semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.
(kna/suc)











































