Kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini melonjak tinggi. Per Rabu (2/11/2022), tercatat sebanyak 4.873 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Adapun lonjakan ini diduga imbas dari COVID-19 XBB, subvarian Omicron yang disebut lebih menular dibandingkan lainnya.
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K), menyebut subvarian ini sangat unik lantaran lebih rentan menyerang orang yang belum pernah terinfeksi COVID-19. Hal ini ia ungkapkan menyusul hasil laporan dari Singapura.
"ini didominasi oleh pasien yang belum pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya atau disebut juga COVID-naive," ucapnya saat konferensi pers, Kamis (3/11/2022).
Karenanya, ia pun mengimbau masyarakat yang belum terkena COVID-19 untuk segera melengkapi vaksinasi, baik primer (dosis satu dan dua) maupun booster (dosis ketiga) untuk mencegah risiko perburukan gejala dari subvarian Omicron ini.
"Mangkanya orang yang belum pernah COVID-19 maka harus hati-hati risiko untuk mengidap COVID-19 XBB ini lebih tinggi dibandingkan orang sudah kena COVID," ucapnya lagi.
Dii sisi lain, dr Erlina juga mengungkapkan sejauh ini, gejala pada pasien COVID-19 dengan subvarian Omicron XBB mirip dengan varian Corona lainnya.
"Ada demam, batuk, lemas, sesak, nyeri kepala, nyeri tenggorokan, pilek, mual, muntah, hingga diare," ungkapnya.
Simak Video "Gejala Awal Subvarian Omicron XBB"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)