Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Nasdem Irma Chaniago mempertanyakan obat atau penawar gagal ginjal akut yakni fomepizole tersedia dengan cepat. Irma menuding adanya permainan politik soal obat tersebut.
"Ini kan menimbulkan pertanyaan publik, ini seperti mau jualan obat lagi ini," ujar Irma dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (2/11/2022).
"Yang gini-gini jangan lah ya, kasihan presiden kita, di tahun politik sudah dipuji dimana-mana, tapi pembantu-pembantunya tidak menjaga nama baik presiden," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, obat fomepizole yang diberikan pemerintah bukanlah obat baru. Fomepizole sudah tersedia di beberapa negara yang berfungsi untuk menetralisir cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Terkait hal ini, juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Mohammad Syahrir menegaskan bahwa tidak ada komersialisasi obat-obatan di tengah kasus gagal ginjal akut ini. Ia mengatakan sebagian besar obat tersebut adalah donasi dari negara lain.
"Kami sampaikan tidak ada komersialisasi obat-obatan oleh Kemenkes, tetapi semata-mata hanya untuk menyelamatkan anak-anak," tegas dr Syahril dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Kamis (3/11/2022).
"Dan kita cukup beruntung saat ini ada 246 vial fomepizole dimana sebagian besar adalah donasi dari negara lain," sambungnya.
dr Syahril juga menjelaskan pertimbangan pemberian obat fomepizole pada pasien gagal ginjal akut ini. Sebab,pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo menunjukkan perkembangan yang baik.
Artinya, efikasi dari obat tersebut pada pasien gagal ginjal akut sangat baik dalam memberikan kesembuhan.
"Pertimbangan pemberian fomepizole karena setelah pemberiannya, pasien terus membaik dan ini membuktikan pengobatannya efektif menyembuhkan dan mengurangi perburukan gejala," pungkasnya.
(sao/kna)











































