Seorang bocah laki-laki di Lanzhou, China, harus tewas gegara terlambat dibawa ke rumah sakit imbas lockdown dan kebijakan ketat di negara itu. Kematian balita ini memicu kemarahan warga.
Bocah malang itu meninggal karena terlambat mendapat perawatan medis imbas paparan kebocoran gas saat. Ayahnya menceritakan di media sosial bahwa ia dilarang keluar saat ingin membawa anaknya ke rumah sakit.
Diberitakan The Strait Times, Tou Shilei (32) bercerita di medsos China, Weibo, menemukan istri dan anaknya sudah tidak sadarkan diri saat kompor gas dalam kondisi menyala. Ia menelpon pusat darurat selama 3 kali sebelum berhasil dalam percobaan ke empat.
Operator mengatakan kepadanya bahwa istri dan putranya harus terlebih dahulu menemui dokter online sebelum dapat dibawa ke rumah sakit karena rumah mereka berada di area berisiko tinggi untuk COVID-19.
Konsultasi awalnya telah diatur 10 menit setelah panggilan, tetapi dokter tidak berhasil berbicara dengan Tuo sampai sekitar 40 menit kemudian.
Catatan telepon Tuo menunjukkan bahwa dia menelepon pusat perawatan darurat dan polisi sembilan kali dalam waktu satu jam setelah menemukan istri dan putranya yang tidak sadarkan diri.
Next: Ditawari Rp 217 Juta Agar Tutup Mulut
Simak Video "Lengangnya Chengdu China Usai Lockdown Gegara Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]