Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Berapa Lama Manusia 'Survive' Tanpa Makan?

Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Berapa Lama Manusia 'Survive' Tanpa Makan?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Sabtu, 12 Nov 2022 16:01 WIB
Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Berapa Lama Manusia Survive Tanpa Makan?
Ilustrasi mayat (Foto: Dok.Detikcom)
Jakarta -

Geger satu keluarga ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Berdasarkan keterangan polisi, satu keluarga tersebut ditemukan dalam kondisi 'mengering' lantaran tidak mendapatkan asupan makanan dalam waktu yang lama.

"Di dalam lambungnya tidak ada isi makanan, artinya ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu tidak ada mengkonsumsi makanan dan otot-ototnya sudah mengecil. Artinya, ini ada kekurangan cairan, dehidrasi, sehingga tubuh mayat ini menjadi kering," kata Kapolres Jakbar Kombes Pasma Royce kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

Lantas, berapa lama sih manusia bertahan tanpa makanan?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Healthline, tubuh membutuhkan makanan dan air untuk bertahan hidup. Para ahli tidak tahu persis berapa lama seseorang bisa hidup tanpa makanan, tetapi ada catatan orang yang bertahan hidup tanpa makanan atau minuman antara 8 dan 21 hari.

Perkiraan ini didasarkan pada peristiwa saat orang selamat dari kurungan atau dikubur hidup-hidup, tapi sayangnya eksperimen itu tidak bisa dilakukan pada manusia karena dianggap tidak etis.

ADVERTISEMENT

Sementara tanpa makanan dan hanya minum air, waktu bertahan hidup disebut sekitar 2 sampai 3 bulan. Adapun perbedaan seseorang bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum, juga bergantung pada kesehatan seseorang, seperti faktor usia dan sebagainya.

NEXT: efek kelaparan pada tubuh

Efek Kelaparan pada Tubuh

Berikut sejumlah efek yang bisa terjadi pada tubuh saat kelaparan.

Otak

Selama kelaparan, otak kehilangan energi ini yang mempengaruhi cara kerjanya dan dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan masalah tidur.

Sistem kardiovaskular

Saat kelaparan, tingkat energi menurun dan mempengaruhi cara kerja jantung. Kekurangan energi membuat jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh seefektif yang seharusnya, yang menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut nadi.

Sistem pencernaan

Penurunan asupan makanan mempengaruhi pencernaan dan pengosongan makanan di perut, menyebabkan kembung, mual, muntah, penurunan kadar gula darah, dan sembelit.

Dalam jangka panjang, otot-otot di saluran pencernaan melemah dan mungkin kehilangan kekuatan untuk mendorong makanan ke depan melalui usus. Kelaparan dapat menyebabkan komplikasi parah, seperti pankreatitis (peradangan dan pembengkakan pankreas) yang menyebabkan sakit perut parah, mual, dan muntah.

Sistem endokrin

Untuk memproduksi hormon, organ endokrin membutuhkan lemak makanan dan kolesterol. Dengan tidak adanya makanan, tubuh tidak dapat menghasilkan hormon seperti testosteron, estrogen, dan hormon tiroid, yang menyebabkan:

  • Kelemahan pada tulang
  • Pengurangan laju metabolisme
  • Ketidakteraturan atau penghentian total menstruasi
  • Hipotermia (penurunan drastis suhu inti tubuh)
  • Kulit kering
  • Rambut rapuh atau rambut rontok

Seiring dengan gejala di atas, jika kita terus-menerus tidak minum air, organ kita, terutama otak, mulai mati, yang menyebabkan efek serius seperti pingsan, stroke, dan penumpukan racun sehingga menyebabkan kematian.

Halaman 2 dari 2
(suc/naf)

Berita Terkait