Presiden RI Joko Widodo baru saja disuntik vaksin COVID-19 booster kedua, menggunakan vaksin produksi dalam negeri yakni IndoVac. Disebutkan, vaksin ini ke depannya memang diharapkan untuk digunakan sebagai dosis booster.
Hal itu menyusul pengumuman terbaru dari Kementerian Kesehatan RI yang menyebut, masyarakat umum non-nakes berusia 60 tahun ke atas (lansia) sudah bisa menerima suntikan vaksin COVID-19 booster kedua.
"Jadi buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat booster. Baru 66 juta dari 204 juta target sasaran kita yang dibooster, cepat dibooster khususnya untuk nakes dan lansia di atas 60 tahun segera booster kedua," ungkap Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dalam agenda vaksinasi booster kedua yang diterima Jokowi hari ini, Kamis (24/11/2022).
Menkes juga meminta, ke depannya vaksinasi COVID-19 booster menggunakan vaksin produksi dalam negeri yakni Indovac. Vaksin ini telah menerima izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM, diperuntukkan usia 18 tahun ke atas.
Vaksin IndoVac dikembangkan oleh PT Bio Farma bersama Baylor College of Medicine, menggunakan basis platform subunit protein.
"Jangan lupa boosternya pakai IndoVac karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," pungkas Menkes.
Bakal Semempan Apa Booster Hadapi Lonjakan COVID-19 RI Kali Ini?
Dalam kesempatan sebelumnya, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, menyebut vaksin IndoVac produksi Bio Farma memang akan digunakan sebagai vaksinasi COVID-19 booster.
Ia menyoroti, seiring kasus COVID-19 RI yang kini meningkat lagi imbas subvarian Omicron XBB dan BQ.1, kebanyakan pasien COVID-19 yang meninggal dunia dalam kondisi belum disuntik booster vaksin COVID-19.
Simak Video "Indovac Sudah Kantongi EUA untuk Vaksin Booster"
[Gambas:Video 20detik]