Sekitar 2.500 orang melakukan kampanye kesadaran kanker kulit di pantai Australia dengan melakukan pose telanjang. Kampanye ini diselenggarakan untuk sesi pemotretan "Strip Off for Skin Cancer" di Pantai Bondi Sydney.
Warga Australia memiliki prevalensi kanker kulit melanoma dan kanker kulit non-melanoma tertinggi di dunia berdasarkan catatan World Cancer Research Fund International pada 2020 lalu. Hal ini memicu ribuan orang ikut berkampanye kesadaran kanker kulit agar warga lebih waspada tentang penyakit tersebut.
"Urgensi pengecekan dini kanker kulit jadi hal yang saya ingin tonjolkan setelah seorang wanita muda yang berpartisipasi di kampanye ini mengalami kondisi parah," kata fotografer yang terlibat dalam kampanye tersebut kepada USA Today.
Di seluruh dunia, melanoma sendiri adalah kanker paling umum ke-17, menjadi yang ke-13 paling umum pada pria dan ke-15 paling umum pada wanita. Kanker kulit non-melanoma bahkan lebih umum dan di banyak lokasi tidak dihitung sepenuhnya karena prevalensinya sangat banyak.
Kanker kulit biasanya disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel atau jaringan yang tidak normal, seperti tahi lalat yang sangat besar dan menonjol. Selain itu, sebagian besar kanker kulit berkembang di area yang terkena sinar matahari karena paparan radiasi sinar UV.
Menurut Skin Cancer Foundation, pendeteksian lebih awal terhadap kanker kulit akan meningkatkan harapan hidup pengidapnya sebesar 99 persen dalam lima tahun. Namun, jika penyakit ini sudah menyebar ke kelenjar getah bening dan organ lain, dalam lima tahun pengidapnya hanya punya 27-66 persen kemungkinan untuk hidup.
Simak Video "Berikut Kebiasaan yang Dapat Memicu Kanker"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/naf)