Viral Tren TikTok Darah Haid Jadi Skincare, Ahli Jelaskan Bahayanya

Viral Tren TikTok Darah Haid Jadi Skincare, Ahli Jelaskan Bahayanya

Hana Nushratu - detikHealth
Kamis, 01 Des 2022 19:00 WIB
Viral Tren TikTok Darah Haid Jadi Skincare, Ahli Jelaskan Bahayanya
Ilustrasi menstruasi. (Foto: Istock)
Jakarta -

Tren aneh kembali menyeruak di media sosial TikTok di Amerika Serikat (AS), khususnya di bidang kecantikan. Tren tersebut yaitu menggunakan darah haid sebagai masker.

Dikutip dari NY Post, tagar #periodfacemask dan #menstruationmasking masing-masing menunjukkan 6,4 miliar dan 3 juta penayangan. Video dari tagar tersebut menunjukkan banyak wanita yang mengolesi wajah mereka dengan darah haid. Mereka mengklaim darah haid yang keluar sebulan sekali dari tubuh, dapat menjadi 'hacks' awet muda.

Para ahli tidak menyarankan tren ini. Salah satunya ialah dr Joyce yang menggabungkan videonya dengan video salah satu pengguna TikTok yang mengikuti tren ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak mungkin Anda mengumpulkan darah (haid) dengan cara yang steril. Jadi mungkin ada bakteri dan keringat, serta hal-hal lain dalam darah itu," ujar dr Joyce menasihati salah satu pengguna TikTok.

Menampung darah haid yang tidak steril dapat menyebabkan komplikasi. Sebab, darah haid mengandung bakteri, ragi, dan virus yang dapat menginfeksi kulit.

ADVERTISEMENT

"Bagaimana kalau Anda tahu bahwa Anda memiliki infeksi menular seksual seperti konjungtivitis klamidia pasca-menstruasi atau wabah herpes di wajah Anda, ketika Anda bangun di pagi hari?" kata Asisten Dokter Estetika bersertifikat Blair Hayes kepada E! News.

Tren aneh ini serupa dengan tren feromon "vabbing", yakni mengoleskan cairan keputihan di pergelangan tangan atau leher alih-alih parfum. Rahasia kecantikan yang tidak 'bersih' ini seharusnya tetap menjadi rahasia tanpa diungkap ke publik.

NEXT: Bukan Pertama Kali Terjadi

Skincare Pakai Darah Bukan Pertama Kali Terjadi

Tren perawatan kulit menggunakan darah bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, ada tren 'wajah vampir' yang dipopulerkan oleh Kim Kardashian. Namun dalam praktiknya, harus dilakukan oleh profesional dan tidak menggunakan darah haid.

Bintang 'Keeping Up With the Kardashians' tersebut merasa kapok melakukan perawatan ini. Meski demikian, klaim 'kulit sehalus bayi' tidak menghentikan para fanatik untuk mengikut tren tersebut.

Darah haid menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang ingin awet muda. Hal ini dikarenakan mengambil darah sendiri terlalu berisiko dan krim dengan infus darah (blood infused) terlalu mahal.

Hayes menuturkan, nutrisi yang berasal dari darah sulit meresap ke dalam kulit. Efek anti-penuaannya hanya bereaksi jika diaplikasikan melalui jarum, jarum mikro, atau laser.

Ahli bedah plastik dr Michelle Koo mengatakan, prosedur 'facial vampir' tidak bisa sembarangan. Darah akan diputar oleh profesional medis untuk memisahkan trombosit.

"(darah yang diproses) akan mendorong efek penyembuhan," kata Koo kepada E! News.

"Namun dalam kasus metode DIY (re: do it yourself), tidak ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan darah utuh pada kulit," tambah Hayes.

Halaman 2 dari 2
(hnu/kna)

Berita Terkait