Seorang ilmuwan yang bekerja di laboratorium penelitian China membuat sebuah pernyataan kontroversial. Dikutip dari NY Post, ia mengklaim bahwa COVID-19 yang menyerang secara global merupakan virus buatan manusia yang bocor dari fasilitas laboratorium tersebut.
Dilaporkan The Sun pada Sabtu (03/12/2022), Epidemiolog Andrew Huff mengatakan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 yang menyebar lebih selama lebih dari dua tahun bocor dari Institut Virologi Wuhan. Laboratorium tersebut mengundang perdebatan sengit tentang asal-usul COVID-19, dengan pejabat pemerintah China dan pekerja laboratorium menyangkal bahwa virus tersebut bocor dari fasilitas tersebut.
Huff, mengatakan dalam buku barunya, 'The Truth About Wuhan', bahwa pandemi tersebut adalah hasil dari pendanaan virus corona oleh pemerintah AS di China. Ia mengatakan kebocoran virus COVID-19 diakibatkan oleh lemahnya keamanan di China saat melakukan eksperimen.
"Laboratorium asing tidak memiliki langkah-langkah kontrol yang memadai untuk memastikan biosafety, biosecurity, dan manajemen risiko yang tepat," tulis Huff dalam bukunya.
"Pada akhirnya mengakibatkan kebocoran laboratorium di Institut Virologi Wuhan," bebernya.
Dalam dua tahun terakhir, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut bocor dari laboratorium. Beberapa ahli percaya bahwa virus dapat 'lolos' melalui peneliti yang terinfeksi atau pengelolaan limbah yang tidak tepat dari fasilitas tersebut.
NEXT: Dirjen WHO Khawatir Virus COVID-19 Berasal dari Laboratorium