Tanda-tanda kerusakan tulang bisa dialami oleh siapa saja, terutama jika seseorang habis mengalami kecelakaan atau terjatuh. Kondisinya mungkin tidak terlihat oleh kasat mata sehingga pengidapnya baru menyadari setelah beberapa hari kemudian.
Selain faktor eksternal, kerusakan tulang dapat disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti pertumbuhan bibit-bibit kanker yang mencoba melemahkan jaringan tulang tanpa adanya trauma.
Pun osteoporosis akibat penambahan usia bisa mengapurkan tulang, terutama di bagian pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang. Jadi, orang dengan usia lanjut harus lebih berhati-hati karena kondisi tulangnya yang lemah dan mudah patah.
Tanda-tanda Kerusakan Tulang
Kerusakan tulang bermula dari sakit yang tajam. Perhatikan pula kondisi lainnya seperti dikutip dari WebMD dan Cleveland berikut ini:
- Ngilu atau sakit terutama saat tulang disentuh atau digerakkan
- Tubuh sulit bergerak seperti biasanya karena tidak mampu menopang tubuh
- Muncul memar atau bengkak
- Kelainan bentuk tulang (deformitas) di lengan atau kaki
- Tumbuh benjolan abnormal di sekitar tulang
- Terdengar bunyi derik tulang seperti jentikan ketika cedera
- Pada kasus yang parah, tulang terlihat bergeser keluar dari posisi normalnya sehingga terasa menonjol di kulit.
- Ketika mengalami syok akibat patah tulang, tubuh merasa kedinginan dan pusing
Jika tanda-tanda patah tulang dirasa sudah fatal, segera rujuk ke tim spesialis bedah dan ortopedi untuk diputuskan penanganan terbaiknya. Umumnya, dokter akan menganalisis tingkat keparahan kerusakan tulang melalui sinar X-ray, MRI, CT scan, atau pemindaian tulang.
Patah tulang pergelangan tangan atau kaki dapat diobati dengan gips, tetapi kadang-kadang memerlukan pembedahan. Di samping itu, ahli medis juga menyarankan pemindaian angiogram (rontgen pembuluh darah) untuk melihat kerusakan di sekitar tulang.
Pencegahan Kerusakan Tulang
Supaya menjaga tulang tetap kokoh dan terhindar dari kecelakaan, masyarakat dianjurkan untuk mengikuti tindakan pencegahan berikut ini:
- Kenakan pelindung saat berkendara atau melakukan olahraga fisik, seperti memakai helm dan sabuk pengaman
- Perhatikan jalan setapak dan tangga agar tidak tersandung benda-benda yang di sekitarnya
- Bagi pengidap osteoporosis, sebaiknya lakukan olahraga teratur untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh
- Rajin konsumsi vitamin dan suplemen pembentuk tulang, seperti kalsium dan vitamin D
Jika tidak ada perawatan dan pengobatan secara masif, tanda-tanda kerusakan tulang bisa berkembang jadi infeksi serius atau bahkan kelainan bentuk permanen. Hal itu tentunya akan berdampak pada fungsi sendi dalam jangka panjang.
Baca juga: Radang Sendi: Penyebab dan Cara Mengobatinya |
Simak Video "Kata Ahli Ortopedi soal Bahaya Lato-Lato"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)