Seks oral merupakan kegiatan seks yang melibatkan mulut, bibir atau lidah pada daerah kelamin. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebagai stimulasi sebelum melakukan hubungan penetrasi.
"Ketika laki-laki mendapatkan jilatan di penisnya dan rangsangan-rangsangan di penisnya melalui mulut dari pasangannya. Demikian juga dari perempuan, ketika vulvanya secara utuh mendapatkan rangsangan dari pasangannya," jelas Zoya Amirin, M.Psi., FIAS yang merupakan seksolog klinis pada e-Life, Jumat (9/12/2022).
Lebih lanjut, Zoya menyebut aktivitas ini dapat membuat pasangan bahagia karena merasa diterima seutuhnya. Namun begitu, ada juga dampak negatif dari seks oral yakni membuat wanita merasa over stimulasi sehingga kesulitan orgasme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyarankan untuk setiap pasangan khususnya pria dapat mengetahui dan memahami keinginan seksual mereka sehingga menciptakan kehidupan seks yang sehat.
"Dampak buruknya dari tidak mendengarkan pasangan, pada saat melakukan performa oral seks banyak perempuan yang malah merasakan over stimulasi. Dia malah merasa pusing, pengen pipis, tapi sama sekali tidak merasakan kenikmatan, boro-boro orgasme," ucapnya.
Maka dari itu, seksolog tersebut mengingatkan pria untuk memperlakukan wanitanya dengan lembut terutama pada titik tertentu seperti klitoris. Hal ini karena klitoris hanya memiliki 8.000 sistem saraf yang membuatnya merasa lebih sensitif sehingga berbeda dengan penis yang mempunyai sekitar 4.000 sistem saraf.
"Jadi, perlakukan dengan sangat lembut klitoris ketika melakukan performa oral seks. Lalu bisa diberikan dengan lidah saja lebih baik daripada menggunakan tangan," pesannya.
(kna/kna)











































