Fakta-fakta Stiff Person Syndrome, Bikin Celine Dion Kejang dan Sulit Jalan

ADVERTISEMENT

Round Up

Fakta-fakta Stiff Person Syndrome, Bikin Celine Dion Kejang dan Sulit Jalan

Hana Nushratu - detikHealth
Sabtu, 10 Des 2022 17:00 WIB
PARIS, FRANCE - JULY 01: Celine Dion attends the Schiaparelli Haute Couture Fall/Winter 2019 2020 show as part of Paris Fashion Week on July 01, 2019 in Paris, France. (Photo by Pascal Le Segretain/Getty Images)
Penyanyi Celine Dion mengidap Stiff-Person Syndrome. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Penyanyi legendaris asal Kanada Celine Dion terpaksa membatalkan konser tur Eropa yang telah dijadwalkan lantaran ia mengidap penyakit langka bernama Stiff Person Syndrome. Penyakit ini merupakan gangguan neurologis (saraf) yang ditandai dengan kram, kejang otot, atau gabungan keduanya.

Ahli medis belum mengetahui pasti apa pemicu dari SPS. Namun, beberapa penelitian menyebut penyakit ini merupakan efek dari gangguan autoimun. Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel sehat tanpa alasan yang jelas.

Kebanyakan orang dengan kelainan ini membentuk antibodi yang menyerang Glutamic Acid Decarboxylase (GAD), yaitu suatu enzim membantu mengontrol pergerakan otot. Oleh karena itu, penyakit ini bisa sangat mengganggu aktivitas.

"Sayangnya, kejang ini mempengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari saya, terkadang menyebabkan kesulitan saat berjalan dan membuat saya tidak bisa menggunakan pita suara untuk bernyanyi seperti biasanya," kata pelantun 'My Heart Will Go On' tersebut kepada Reuters.

Penyebab Stiff Person Syndrome

Hingga saat ini, belum ada penelitian terkait penyebab pasti dari penyakit ini. Namun para ahli sepakat Stiff-Person Syndro memerupakan gangguan autoimun yang menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang sehat.

Banyak orang dengan penyakit ini membuat antibodi yang menyerang enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase (GAD) yang berperan dalam membuat neurotransmiter yang membantu mengontrol pergerakan otot. Diperkirakan, sistem kekebalan tubuh pada orang dengan sindrom ini secara keliru menyerang enzim GAD.

NEXT: Faktor Risiko Stiff Person Syndrome

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT